-->
Nafilata Primadia

[Cerbung] Ayat-Ayat Cinta 2 Bagian 48

[Cerbung] Ayat-Ayat Cinta 2 Bagian 48

cerbung ayat-ayat cinta 2
[Cerbung] Ayat-Ayat Cinta 2 Bagian 48




Fahri melangkah keluar diikuti Misbah dan Paman Hulusi. Tuan Taher mengejar. Tepat di depan pintu, Tuan Taher menghentikan Fahri.

"Apakah Brother ada acara pagi ini? Setelah dari masjid ini?"

Mendengar pertanyaan itu, Fahri memandang Paman Hulusi, seperti minta pertimbangan tanpa kata-kata. Paman Hulusi mengisyaratkan dengan mimik muka seolah mengatakan, "Terserah, Hoca. Saya ikut saja."

"Dari masjid ini acara kami pulang ke rumah dan minum teh di pagi hati." Jawab Fahri.

"Bagaimana kalau saya undang kalian minum teh di rumah saya sambil menikmati Scotch Pie dan rotu Bridie buatan putri saya? Rasanya sedap sekali. Saya tinggal di kawasan Inveresk, tak jauh dari Stoneyhill."

"Tapi kami tidak bisa lama."

"Tidak masalah. Setengah jam pun cukup. Kalau bisa satu jam lebih baik. Mari, kalian mengikuti mobil saya. Atau ada yang mau menemani saya?"

"Biar kami mengikuti Tuan Taher saja."

"Baik."

Mereka keluar dari Masjid. Di halaman masjid tampak ada sedikit keributan. Seorang jamaah mengusir seorang perempuan peminta-minta berjilbab hitam. Fahri merasa kasihan pada perempuan itu. Dengan suara serak, perempuan itu minta dibelas kasihani. Itu adalah perempuan bermuka agak buruk yang mengetuk mobilnya kemarin, dan telah ia beri 100 euro. Apakah uang sebanyak itu telah habis?"

"Haram minta-minta! Jangan sering minta-minta di masjid ini dan di tempat lain! Lihat wajah kamu, jelek, pakai hijab, mengemis lagi! Apa kata orang-orang, hah? Nanti orang-orang bilang Islam kayak monster dan sampah! Kayak kamu!"

Mendengar hal itu Fahri tidak diam.

"Brother, tolong jaga lisan Anda! Jika tidak bisa berkata yang baik, lebih baik diam!"

"Jadi kamu membela pengemis ini? Kamu setuju umat islam mengemis, hah? Apa kamu tidak pernah belajar hadits? Tidak pernah mendengar Rasulullah saw, melarang umatnya meminta-minta? Melarang umatnya jadi pengemis?" Jama;ah yang tampaknya dari salah satu negera arab itu naik pitam ditegur Fahri, dan langsung memberondong Fahri dengan ceramahnya.

"Brother, Anda jangan salah paham. Saya sepakat dengan Anda bahwa umat Islam tidak boleh mengmis. Itu yang diajarkan Baginda Nabi. Saya hanya tidak setuju dengan ucapan kasar Anda kepada sister kita ini. Anda tidak boleh mencela fisiknya, tidak boleh menghina wajahnya! Sama sekali tidak boleh!"

"Kita tidak cukup hanya melarang saudara-saudara kita mengemis. Kita semua umat islam, bertanggung jawab atas nasib mereka. Kita harus introspkesi, sudah genapkah zakat kita? Ada hak mereka dalam harta kita. Apakah kita yang nasibnya lebih baik telah membuat  program rill perbaikan nasib mereka? Di mana kita letakkan hadits Nabi, man la yaham bi amril muslimin fa laisa minhum. Siapa yang tidak peduli pada urusan kaum muslimin maka tidak termasuk golongan mereka."


**
(bersambung...)
Nafilata Primadia
Load comments