-->
Nafilata Primadia

[Cerbung] Ayat-ayat Cinta 2 Bagian 260

[Cerbung] Ayat-ayat Cinta 2 Bagian 260



"Baik Prof. Tentang Amalek. Apa yang disampaikan oleh Tuan Baruch itu sangat berbahaya sekali. Pemahaman itu sangat membahayakan kemanusiaan. Memahami teks-teks kitab suci tidak boleh sepotong-sepotong. Ketika pemahaman tentang bangsa pilihan sudah saya jelaskan dengan cukup detil, maka pemahaman tentang Amalek seperti yang disampaikan Tuan baruch sesungguhnya secara otomatis sudah runtuh.

Apa yang disampaikan Tuan Baruch siapa saja, selain Yahudi yang menjadi penghalang bagi bangsa Yahudi, yang membenci bangsa Yahudi, yang bermusuhan dengan bangsa Yahudi adalah termasuk golongan Amalek yang wajib ditumpas. Bahkan semua orang Arab, orang muslim, orang Palestina, mereka adalah Amalek. Berarti saya juga Amalek, di mata Tuan Baruch. Sebab saya seorang muslim. Benar Tuan Baruch?" tanya Fahri.

Baruch gelagapan.

"Tuan Baruch, Dr. Fahri menanyakan, apakah dia dalam definisi Anda termasuk Amalek? Sebab dia seorang muslim?" Prof. Charlotte mempertajam pertanyaan fahri.

"Hmmm... bisa jadi." Gumam Baruch.

Fahri, Prof. Charlotte dan sebagian besar hadirin terhenyak mendengar jawaban Baruch.

"Okay, tidak masalah kalau Anda menganggap saya termasuk Amalek. Pertanyaannya, apakah berarti Anda akan membunuh saya, menumpas saya, Tuan Baruch?"

Baruch diam. Semua diam menunggu jawaban Baruch.

"Seharusnya hal itu tidak perlu ditanyakan. Dari apa yang sudah saya sampaikan sebenarnya sudah sangat jelas." Jawab Baruch.

"Oh, begitu. Berarti saya harus dibinasakan. Bahkan kalau saya punya domba, domba saya pun harus dibinasakan. Pertanyaan saya, apa salah saya kepada Anda, dan kepada bangsa Yahudi? Apakah hanya karena diskusi ilmiah ini,  yang di dalam diskusi ini saya tidak sepakat dengan pendapat Anda, lantas Anda memvonis saya sebagai Amalek yang harus dibinasakan? Apakah karena saya memeluk islam, yang berberda dengan Anda, terus saya dicap Amalek yang harus dibinasakan sampai akhir zaman?

Sungguh, itu konsep yang sangat berbahaya bagi kemanusiaan. Tuan Baruch, silakan Anda baca literatur yang ditulis kalangan rabinik Yahudi yang lebih bijak. Banyak saya jumpai kalangan rabinik yang lebih bijak mengatakan bahwa bangsa Amaleknya wazir Haman yang jahat itu sudah punah ribuan tahun yang lalu. Saat ini sudah tidak ada lagi garis keturunan bangsa Amalek itu. Karena itu perintah di dalam Taurat untuk memusnahkan Amalek tidak bisa lagi dianggap mengiikat. Sebab membunuh manusia yang tidak bisa dibuktikan secara yakun sebagai keturunan Amalek adalah tindakan ceroboh. Termasuk membunuh orang-orang arab lainnya di zaman modern itu, dengan alasan dianggap amalek, jelas sebuah kesalahan yang nyata. Saya misalnya, asli keturunan jawa. Dari mana saya punya garis keturunan amalek?


***
(bersambung...)
Nafilata Primadia
Load comments