-->
Nafilata Primadia

Lapah-lapah Mit Gunung Anak Krakatau (2)

Lapah-lapah Mit Gunung Anak Krakatau (2)




Perjalanan di atas laut pun dimulai.

Kapal rombongan Tur GAK satu persatu meninggalkan dermaga Boom. 
Satu jam perjalanan di awal berjalan lancar-lancar saja. Meskipun saya bebarap kali merasa ngantuk lantaran gak kuat menatap sinar matahari. Sampai-sampai dikira panitia saya ini mabok. Padahal saya ngantuk berat.

Di kapal yang saya tumpangi, ada beberapa peserta tur yang sibuk mendokumentasikan perjalanan menuju GAK. Ada juga peserta yang memasangkan bendera komunitas Fans Sepak Bola--saya lupa nama tim nya--tapi oleh salah seorang peserta lain diledekin, karena tulisannya sekilas seperti ISIS, dikiranya ini rombongan ISIS lagi :D.

Menit-menit pun berlalu dari sejam yang pertama. Pas liat jam, ternyata masih jam setengah 11. Wah, masih lama lagi. Ini nyebrang menuju Gunung Anak Krakatau serasa nyebrang dari Bakauheni menuju Merak. Tapi ini kapalnya lebih terbuka. Angin lautnya berasa. 

Di tengah-tengah perjalanan, tiba-tiba kapal lain terlihat mengurangi kecepatannya. Ternyata eh ternyata, ada satu kapal peserta tur yang baling-balingnya lepas. Dan saat dihubungi dengan walki-talki, susah. Sinyalnya hilang-hilang kata panitianya. Saya sih hanya mendengar panitia yang di kapal sana sibuk. Kemudian panitia yang berada dikapal tur rombongan saya memerintahkan pak nahkoda untuk melanjutkan perjalanan saja.

Kapal yang kehilangan baling-balingnya kemudian ditarik sama satu kapal yang lain. Panitia di kapal saya cerita, kalau katanya orang yang turun liat kondisi baling-baling kapal--yang dikemudian ditarik itu--ada ikan hiunya. Duh serem juga ya kalo iya hiu beneran. Mungkin itu baling-baling lagi dipinjem dah sama hiunya.

Akhirnya sampai juga di tempat tujuan. Aaaahhhhh



Festival Krakatau
Rombongan Awak Media

Festival Krakatau
siap-siap turun

Untuk turun dari atas kapal menuju daratan saat itu cukup susah. Ombak lautnya sudha lumayan besar. Jadi butuh tenaga ekstra untuk menahan tangganya. Dan harus sangat hati-hati, lumayan tinggi lho jaraknya. Apalagi yang bawa alat-alat kamera mahal, musti hati-hati banget dong. 

Saya aja harus menggulung celana sampai..ahhh segitulah. Walaupun akhirnya basah juga, karena pas tepat menginjak anak tangga terakhir, ombaknya datang. Yauwes, mau dikatakan apalagi :D

Festival Krakatau
Mengabadikan momen

Pasirnya berwarna hitam lhoo...lembut lagi. Lebih lembut dari belaian mantan bakal calon gebetan. 

bukan kaki saya lhooo

Ternyata di sana sudah ada warga yang siap menyambut rombongan peserta tur. Mereka menampilkan suatu atraksi apa ya namanya...tapi semacam gerakan pencak silat gitu, diiringi lagu-lagu dari kendang. Tapi orang-orangnya menggunakan baju bebas aja.

Festival Krakatau
Pertunjukkan Kesenian dari Warga





Ibunya Pak Gubernur Lampung memberikan sambutan dan meminta maaf karena Pak Gubernur Tidak Bisa ikut

Setelah warga selesai menampilkan pertunjukkan, kemudian muncullah ibu-ibu dengan rambut pirangnya serta kaca mata hitam--ya mirip-mirip ibu pak gubernur gitu gayanya, beliau bawa-bawa baskom..muterin peserta tur minta sumbangan buat yang udah tampil tadi. Entah becandaan, atau emang beneran minta. Lah saya mah ngacir aja. Hahahaha

Karena waktu yang terbatas, maka panitia langsung mengingatkan peserta yang ingin mendaki puncak 1 Gunung Anak Krakatau untuk segera mulai perjalanannya. Saya dan teman saya langsung menyusul rombongan yang ternyata sudah pada duluan aja.

poto dulu ye

di zoom dulu potonye

papan informasi Cagar Alam Krakatau




Diperjalanan saya dan peserta yang lain berpapasan dengan satu keluarga--orang tua dan kedua anaknya-- yang sudah dapat dipastikan dari luar negri. Beuh, mereka yang dari luar Indonesia saja rela jauh-jauh mengunjungi Gunung Anak Krakatau, masa yang tinggal di Lampung saja belum pernah *GueLagiSombongNih*



You harus know bro sist, ini peserta mendaki puncak 1 gunung anak krakataunya  menjelang pukul 12 siang coy. You bayangin yee...panasnya itu begimana, Udahlah ini gunung aktif, makin panas lhoo..sumpe

masih bareng sama temen

masih bareng sama temen lagi

mulai ketinggalan

Makin ditinggal

ya terus ditinggal

Saya sendirian :(

Itu bukan sengaja gaya begitu. Saya agak salah kostum. Saya pake sepatu yang..ah begitulah. Gak mendukung sekali untuk mendaki puncak yang berpasir dan banyak batu. Semakin naik ke atas, rasanya semakin mendekati matahari. Makin panas siang itu. Ditambah lagi debu-debu yang diakibatkan kaki-kaki pendaki yang ada di atas saya. Muka saya pun makin hitam hahahahha


Festival Krakatau
Akhirnya setelah perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan SAYA SAMPAI DI PUNCAK 1 GAK


Peserta Tur 
Gunung Krakatau terlihat dari Gunung Anak Krakatau
Pertunjukkan dari komunitas Paramotor Lampung

Sebenarnya sempat saya rasanya ingin menyerah saja. Saya sudah benar-benar gak kuat sama panas dan debunya. Tapi saya juga selalu mengatakan kepada diri sendiri "Mumpun udah disini, gratis, rugi banget kalau sampai gak bisa sampe puncak 1nya." Beruntung teman saya mau menunggu saya, dan menyemangati saya yang hampir ngegelundung bagaikan bola salju :D

Saat sudah sampai di atas, ah rasanya lega sekali. Saya harus mengatur napas saya yang ngos-ngosan. Dan saya bisa menikmati indahnya pemandangan dari Gunung Anak Krakatau. Saya bukan di puncak Gunung Anak Krakataunya lhoo...kan itu gunung aktif, asapnya aja keluar-keluar, bisa gosong kering kalau saya mendaki ke atas sana :D

Kemudian, ada pertunjukkan juga dari paramotor lampung. Asyik kali ya, terbang di atas lautan begitu. 

Saking capeknya saya mendaki, sampai-sampai saya udah gak nafsu poto. Malah saya jadi tukang potonya. Satu orang minta tolong di potokan. Kemudian ada satu-satu yang lain lagi. Hingga batrei kedua hape dan kamera saku saya lowbet. Saya belum sempat ambil poto sendiri. Rasanya itu asdfdgfhgjhkjljgffgvb....sial, saya gak ngecek lagi batreinya. Alhasil pas sampe puncaknya itu, saya cuman nebeng ketemen saya aja. Makanya potonya dikit. Tapi yasudahlah.

Festival Krakatau


Festival Krakatau
Puncak Gunung Anak Krakatau

Festival Krakatau
Puncak Gunung Anak Krakatau

Festival Krakatau
Puncak Gunung Anak Krakatau




cont'd....

*poto dokumentasi pribadi dan dari teman saya



Nafilata Primadia
Load comments