-->
Nafilata Primadia

[Cerbung] Ayat-Ayat Cinta 2 Bagian 36

[Cerbung] Ayat-Ayat Cinta 2 Bagian 36


Ayat-Ayat Cinta 2
Ayat-Ayat Cinta 2


"Doakan saja. Tapi sungguh, biar sementara saya pegang yang di Edinburgh dan sekitarnya saja."

"Baiklah kalau begitu. Akhir pekan depan kita akan adakan seremonial pembukaan, apakah Hoca bisa hadir?"

"Saya tidak bisa menjanjikan, tapi kalau benar-benar luang, nanti saya usahakan datang. Jadi saya rasa semua hal terkait pembukaan AFO Boutique di Flasgow sudah clear."

"Ya."

"Kalau begitu saya mohon pamit, saya harus memimpin rapat dan memberi arahan seluruh karyawan resto dan minimarket Agnina. Atau kalian mau ikut?"

"Kami ada janji satu jam lagi di sini."

"Jika berkunjung ke Edinnburgh seharusnya kalian tidak menginap di hotel. Di rumahku ada dua kamar kosong."

"Claire mau menginap di rumahmu, katanya, kalau kau sudah punya istri lagi."

"Ah, kalian bersengkokol. Itu saja alasannya. Selalu. Kalian sudah tahu, sangat tidak mudah bagiku untuk melupakan Aisha. Aku masih memiliki harapan Aisha datang lagi."

Hoca Fahri, kenapa untuk hal yang satu ini kau susah sekali menerima kenyataan?"

"Aku hanya berdoa kau tidak mengalami apa yang aku alami Ozan. Semoga Claire ini selalu ada di sampingmu."

"Aamiin. Terima kasih doanya, Hoca. Tapi saya rasa Hoca Fahri sudah harus mengambil sikap menata hidup baru. Tawaran dari keluarga Ozan agar Hoca FAhri berkenan menikahi adik Ozan yang tak lain adalah sepupu Aisha selayaknya dipertimbangkan dengan serius." Claire, istri Ozan yang berwajah anglo saxon itu ikut bicara.

"Adikku Hulya, insya allah shalihah. Dia tidak hafal Al-Quran tapi bagus bacaan Al-Qurannya. Di baru lulus B.A. dari METU. Saya tidak mau membandingkannya dengan Aisha, tapi Hulya menurutku tidak kalah dengan Aisha. Apa lagi."

"Aku tidak mau membicarakan hal itu dulu. Saya harus pergi. Sampai jumpa lagi." Fahri memotong kata-kata Ozan, ia menjabat tangna sepupu Aisha itu lalu beranjak meninggalkan ruangan itu.

Ozan dan istrinya tidka tahu bahwa Fahri keluar dari hotel itu dengan kedua mata berkaca-kaca. Sepanjang jalan dari tengah Kota Edinburgh menuju Musselburgh air mata Fahri mengalir begitu saja membasahi pipinya.

"La haula wa la quwwata illa billah...la haula wa la quwwata illa billah..."

5
Perjumpaan tak Terduga

:Ada apa Hoca? Apa Hoca dikecewakan Ozan? Saya akan telepon ayahnya kalau itu terjadi."

"Tidak Paman, sama sekali tidak. Ini bukan tentang Ozan."

"Lalu tentang apa?"
"Tentang Aisha."
"Ya Allah, itu lagi. Hoca harus mengikhlaskannya."

Fahri menunduk dan memejamkan mata. Air matanya meleleh di pipi. 

"Innama asyku batsts wa huzn ilallah,"* lirihnya.


***
(bersambung...)



* "Sungguh hanya kepada Allah Aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku." (QS. Yusuf:86)   
Nafilata Primadia
Load comments