-->
Nafilata Primadia

[Cerbung] Ayat-Ayat Cinta 2 Bagian 268

[Cerbung] Ayat-Ayat Cinta 2 Bagian 268
Cerbung Ayat-Ayat Cinta 2 Bagian 268



"Teh asli Indonesia tidak ada Paman?"

"Sudah habis, Hoca."

"Oh begitu, saya akan minta Misbah untuk mencari."

"Mencari apa Mas Fahri?"
Tanya Misbah yang saat itu nongol di pintu depan. Misbah baru saja dari tempat nenek Catarina melihat keadaannya.

"Mencari teh asli Indonesia."
"Oh, saya coba telepon Bu Rosi di Birmingham atau Pak Luqyan di Glagsgow mungkin mereka masih punya stok. Kalau tidak punya, kita pesan dari Amsterdam saja." Kata Misbah sambil masuk dan duduk di hadapan Fahri.

"Terserah kamu, bagaiman caranya untuk segera dapat teh asli Indonesia."

"Baik, Mas."

"Bagaimana keadaan nenek Catarina?"

"Wajahnya tampak cerah pagi ini, hanya saja ia mengeluh sesak nafas. Terkadang katanya terasa susah dan berat bernafas. Brenda tadi juga di sana mengantar sup tomat. Brenda membujuk nenek Catarina agar dibawa ke klinik, tetapi nenek itu tidak mau."

"Nanti biar aku yang membujuknya, mungkin saja dia mau."

"Good morning!" Tiba-tiba terdengar orang menyapa dari arah pintu.

Semua menatap ke pintu dan menjawab sapaan itu. Ternyata yang datang Jason.

"Masuk saja Jason!" Seru Fahri.

Jason masuk dan duduk dekat Misbah.

"Mau teh?" tanya fahri.
"Mau."
"Paman, minta tolong teh untuk Jason dan Misbah sekalian."
"Baik, Hoca."

"Kau tampak gembira sekali Jason."

"Ada banyak kegembiraan dan kabar baik yang ingin kuberitahukan padamu."

"Oh ya? Apa saja itu? Kami sangat senang mendengarnya."

"Pertama, Keira sudah teken kontrak dengan sebuah studio untuk rekaman membuat album musik instrumental. Kedua, besok malam Keira akan tampil bersama seniman-seniman musik terkenuka Skotlandia di Edinburgh Castle. Kalian semua diundang untuk hadir menyaksikan. Ini saya bawakan undangannya untuk ditunjukkan di pintu gerbang. Ketiga, pekan depan saya akan tes kesehatan di markas West Ham. Tim pencari bakat West Ham tertarik mengontrak saya. Ini kesempatan saya membuktikan kepada dunia, bahwa saya adalah salah satu pemain terbaik di dunia. Itu beritanya," Kata Jason dengan sangat antusias. Kedua mata anak remaja itu begitu berbinar-binar. Fahri mendengarkan dengan penuh perhatian dan tersenyum penuh apresiasi. Paman Hulusi meletakkan dua gelas teh di atas meja.


***
Bersambung...
Nafilata Primadia
Load comments