-->
Nafilata Primadia

[Cerbung] Ayat-Ayat Cinta 2 Bagian 91

[Cerbung] Ayat-Ayat Cinta 2 Bagian 91
Cerbung Ayat-Ayat Cinta 2 Bagian 91



"Saya yang kandidat PhD bidang Ekonomi Islam ternyata harus banyak belajar sama Mas Fahri. Saya tidak sampai sedetil itu membuat analisis sebuah merk, Sama sekali tidak mengira ada sejarah unik dalam sebuah merk."


"Kita mesti tahu sejarah itu, agar bisa mengambil manfaat bagaimana merk-merek besar bisa bertahan melintasi puluhan bahkan ratusan tahun."

"Selain Twinings, apalagi yang umurnya telah ratusan tahun Mas?"

"Misalnya, sebut saja London Gazette."

"Surat kabar?"

"Iya. London Gazette pertama kali terbit tahun 1655. Tepatny 7 November 1655. Itu adalah koran tertua di inggris. Dan masih hidup dan terbit sampai sekarang. Itu artinya koran ini telah terbit kira-kira sepuluh tahun setelah wafatnya sultan Agung. Sultan Mataram yang agung itu. Bayangkan. tahun 1655 itu di London sudah ada koran, sementara kita di Jawa saat itu masih sangat banyak yang buta huruf, Bah. Dan koran itu masih bertahan sampai sekarang. Bahkan kerajaan mataram sekarang sudah tidak ada, koran London Gazette masih ada."


Misbah mengangguk-angguk. Mereka menikmati sarapan sambil berdiskusi hangat tentang dunia wirausaha. Fahri menyampaikan rencananya yang ingin membuka usaha di Indonesia. Misbah sangat antusias menyambut rencana Fahri. Ia siap membantu sekuat yang ia mampu. Bahkan kalau terpaksa ia harus keluar dari pegawai negeri untuk berwirausaha. akan ia lakukan. Fahri tersenyum dan meminta Misbah tetap istiqamah mengajar di kampus. Ilmu yang telah ia dapatkan adalah amanah untuk disampaikan kepada generasi yang akan datang. Fahri minta Misbah memikirkan satu bisnis yang tidak menganggu profesi utamanya sebagai dosen. Untuk modal ia akan membantunya. Wajah Misbah berbinar bahagia. Pagi itu ia merasa sangat optimis untuk berjuang mati-matian di tanah air tercinta. Di ujuang sarapan Misbah menyampaikan bahwa besok ia harus kembali ke Bangor untuk mengurus segala administrasi kepindahannya ke Edinburgh.

"Mau pakai apa ke Bangor Bah?"

"Inginnya kereta Mas, lebih cepat dan nyaman. Tapi mahal."

"Biar saya yang bayar. Kau sudah lihat-lihat harganya berapa?"

"Sudah Mas. Naik Virgin Trains dari stasiun Waverly Edinburgh jam 10.51 sampai di stasiun Gwynedd Bangor jam 16.42 diharga 112 Poundsterling Mas."

"Ambil. Segera bereskan urusanmu. Fokus selesaikan disertasimu. Dan segera kembali ke tanah air membangun peradaban mulia."

"Doanya Mas."

"Kita saling mendoakan."

Tiba-tiba bel berbunyi. Paman Hulusi sedang menikmati omeletnya. Fahri yang posisinya paling dekat dengan pintu langsung bangkit dan bergegas membuka pintu. Ternyata Brenda.



***
bersambung...
Nafilata Primadia
Load comments