-->
Nafilata Primadia

[Cerbung] Ayat-Ayat Cinta 2 Bagian 92

[Cerbung] Ayat-Ayat Cinta 2 Bagian 92
Cerbung Ayat-Ayat Cinta 2 Bagian 92
Cerbung Ayat-Ayat Cinta 2 Bagian 92


"Hai, good morning!" Sapa Brenda dengan senyum mengembang. Parfum wanginya menyusup ke hidung Fahri. Pagi itu Brenda tampak sudah siap pergi kerja. Pakainnya rapi. Dan ia tampak lebih anggun dari sebelumnya.

"Good morning. Ada yang bisa saya bantu."

"Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih. Boleh saya masuk?"

"Oh silakan." Fahri membuka pintu lebih lebar dan mempersilakan Brenda masuk. Brenda menyapa Paman Hulusi dan Misbah. Brenda masuk sambil menenteng tas plastik agak besar. Ketika Fahri hendak menutup pintu di jalan ia melihat Nyonya Janet berangkat kerja dengan berjalan kaki. Selain membawa tas cangklong, Nyonya Janet tampak menenteng dua biola. Nyonya Janet sempat menengok dan memandang Fahri sesaat. Fahri menyapa dengan mengangguk. Nyonya Janet dingin saja dan terus berjalan.

"Tea or Coffe?" Tanya Paman Hulusi.

"Oh thank you very much, coffe please." Jawab Brenda.

"Fahri, lihat ini!" Kata Brenda sambil menunjukkan jari tangan kanannya. "Cincin ini telah kembali. Dan lebih dari itu, kini saya sudah jadian dengan sopir taksi itu. Namanya Josh. Oh dia orangnya romantis sekali. Aku merasakan hidup ini kini lebih bergairah. Terima kasih, ini semua karena kebaikanmu."

"Jadi kalian akan menikah?" Tanya Fahri seketika.

"Menikah? Oh, tidak. Aku belum berpikir ke sana." Brenda agak kaget mendengar pertanyaan Fahri itu.

"Kalau kau merasa bersama Josh itu membahagiakan dan hidupmu lebih bergairah, kenapa tidak menikah saja. Hubungan itu akan menjadi baik di mata Tuhan."

"Menikah...hm menikah, boleh juga. Akan saya pikirkan. Meskipun rasanya agak aneh kalau saya menikah dengan Josh. Baru beberapa waktu lalu ketemu, lalu menikah."

"Saya rasa itu masalah sudut pandang saja. Saya rasa bukan aneh, tapi justru itu spesial. Hubungan yang sangat spesial. Tidak banyak orang bertemu, jatuh cinta, langsung segera menikah. Jadi itu spesial."

"Wow saya suka dengan pendapatmu itu. Itu spesial. Ya, itu spesial. Saya jadi memikirkannya."

Misbah hanya mendengarkan percakapan Fahri dengan Brenda. Paman Hulusi datang membawa secangkir kopi untuk Brenda.

"Mau dibuatkan omelet?" Tanya Fahri pada Brenda.

"Oh tidak usah. Ini saya bawakan hadiah untuk kalian sebagai tanda terima kasihku." Brenda mengulurkan tas plastik kepada Fahri.

"Apa itu?"

"Ini saya bawakan chivas regal edisi premium. Whisky terbaik buatan Skotlandia menurut saya. Dan saya bawakan Amarone Monte, red wine spesial buatan Italia tahun 1999. Jenis ini jarang ada di Edinburgh. Semoga ini bisa membuat hidup kalian sedikit lebih bergairah seperti yang aku rasakan."


***
bersambung...
Nafilata Primadia
Load comments