-->
Nafilata Primadia

Superspeedy, Make The World in Your Hand, Boy!

Superspeedy, Make The World in Your Hand, Boy!






Perkenalkan, namaku Junot. Aku lahir dari pasangan professor yang hebat di dunia ini. Yah, professor Junas Sky dan professor Jenny Ottica, siapa yang tak kenal mereka, penemu serangkaian produk teknologi mutakhir.
Aku sempat tidak mengerti mengapa harus aku yang mereka jadikan kelinci percobaan, sedangkan masih ada dua kakak laki-lakiku yang lain yang  selalu merasa lebih hebat dari aku. Jones, kakak pertamaku dia sangat pintar sekali. Hampir semua tentang dunia ini dia ketahui melalui Qbaca, dia selalu menceritakan satu hal kecil sampai sedetail mungkin. Seharusnya, ayah dan ibu memilihnya yang menjadi kelinci percobaan, karena dia sudah banyak mengetahui tentang dunia ini dan luar angkasa sana.
Jenetton, dia adalah kakak ku yang kedua. Dia sangat senang mendengarkan berbagai lagu, khususnya lagunya sendiri yang ia dapatkan dari Melon Indonesia. Menjadi seorang vokalis sebuah band ternama di Telkomcity, membuatnya diperebutkan banyak gadis. Dan aku sangat iri kepadanya. Mungkin alasan ayah dan ibu tidak menjadikannya kelinci percobaan, karena mereka takut akan ada banyak gadis yang menjauhinya.
Lalu, bagaimana denganku?
Satu hal yang tak pernah aku lewatkan dalam hidupku setiap hari adalah, menonton film dari useetv. Dia adalah satu-satunya sahabat terbaikku. Aku bisa menghilangkan semua kejenuhanku kapan pun aku butuhkan.
Suatu hari ketika aku sedang asik menonton film, ayah dan ibu datang menghampiriku.
Dan mereka mengajak ku masuk keruang penelitian mereka. Aku kaget, saat memasukinya, karena seingatku tak pernah sebelumnya ayah dan ibu mengajakku masuk keruangan rahasia ini.
“Waw, keren. Ini ruangan apa ayah?”
“ini adalah ruangan konten speedy, disinilah ayah dan ibu menemukan dan menyimpan berbagai teknologi untuk masa depan.”
“Apakah Jones dan Jenetton tau juga tentang ini?”
“Tidak, ayah dan ibu sengaja merahasiakan ini dari kalian bertiga. Tetapi, suatu keadaan mendesak menuntut  kami untuk memilih diantara kalian bertiga mengetahuinya. Kami memlih kamu”
“Mengetahui apa Bu?”
“Menurut informasi yang kita peroleh dari speedy monitoring yang dipasang dibeberapa titik strategis di kota, tertangkap sinyal-sinyal kedatangan makhluk asing dari luar angkasa ke Telkomcity.”
“Apaa?? Alien?? Bukankah mereka hanya ada di film-film saja.”
“Tidak, mereka benar-benar ada di dunia nyata. Dan mereka sudah bergerak untuk menyerang kota, guna merebut Telkom Speedy.”
“Apa itu Telkom Speedy ayah?”
“Ini adalah, salah satu alat yang dapat menghasilkan energi yang sangat besar, yang bisa menghancurkan galaksi. Untuk itu, kami membutuhkanmu untuk menyelamatkan Telkomcity dari ancaman para alien.”
“Kenapa harus aku? Aku masih kecil ayah, apa yang bisa aku lakukan?”
“Tenang saja, ayah dan ibu telah berhasil membuat sebuah alat yang dapat menjadikanmu superspeedy, ini adalah chip Telkomsel. Cukup dengan memasukkannya kedalam handphone  khusus ini  kamu bisa berubah menjadi superspeedy dalam waktu singkat.”
“Waw, hebat sekali ayah. Lantas, kekuatan apa yang aku miliki? Dan bagaimana jika aku kehabisan tenaga saat menghadapi para alien itu?”
“Kamu tidak usah khawatir, saat chip Telkomsel dimasukkan kedalam handphone, dia akan langsung beraksi dengan DNA pengguna handphone. Karena dari awal kami berdua sudah menyisipkan DNA mu dalam Handphone ini jadi semua sudah aman. Untuk sumber energi, sinyal Indonesia Wifi bisa mengisi ulang energi dan menambah kekuatanmu”
“Kamu harus siap menghadapi serangan para alien di Telkomcity. Pak Walikota sudah menyebarkan informasi kepada seluruh warga untuk menggunakan Telkom Vision, sehingga mereka pun dapat mengetahui keadaan di kota.”
“Baiklah ayah, ibu. Aku memang masih belum mengerti apa alasan kalian memilihku. Tapi yang aku mengerti saat ini adalah, aku harus menyelamatkan Telkomcity dan melindungi warga di kota ini.”
“Iya nak, the World In your hand! Kamu harus bisa menumpas kejahatan para makhluk luar angkasa itu.”
Pada malam harinya aku menanyakan kembali pada ibu, tentang resiko yang harus aku hadapi dengan menggunakan alat ini.
“Ibu, apakah aku akan baik-baik saja, setelah menggunakan alat ini?”
“Jika, misimu berhasil, maka kau bisa kembali menjadi normal. Namun, jika kau gagal mengalahkan alien itu, dan mereka berhasil merebut Telkom Speedy, maka kau tidak bisa menjadi manusia normal lagi.”
“Maksud ibu? Aku akan tetap berwujud seperti super hero itu?”
“Tidak. Bukan itu yang ibu maksud. Kamu akan memiliki kekuatan super yang sewaktu-waktu bisa menjadikan mu merasakan kesakitan yang luar biasa.”
“Jadi begitu ya Bu.”
“Tenang saja, ibu yakin, kamu pasti bisa mengalahkan para alien itu, dan melindungi Telkomcity.”
“Tentu Bu.”
“Ini. Pakailah gelang ini. Ini akan membantumu mengetahui sisa kekutanmu. Jika sudah berwarna merah, maka kekuatanmu sudah mulai melemah.”
Keesokan harinya, keadaan di Telkomcity berubah tidak seperti biasanya.
Menurut siaran Telkom Vision, semua warga Telkomcity hari ini lebih memilih mengamankan diri mereka dengan berkumpul di Telkom Indonesia. Tempat khusus yang disediakan oleh Walikota.
Tapi tidak dengan keluargaku, ayah dan ibuku masih sibuk memantau keadaan Telkomcity melalu speedymonitoring untuk disampaikan kepada warga. Sedangkan Jones dan Jenetton, ternyata mereka mendapat tugas dari ayah dan ibu untuk terus menghubungi polisi menggunakan Telkom Flexi, agar mereka tetap siaga menjaga gerbang utama kota dan Indonesia Wifi.
Karena merasa bosan, dengan keadaan seperti ini, aku memutuskan untuk pergi ke taman kota dengan membawa handphoneku. Aku ingin menonton film di alam terbuka melalu useetv.
Tiba-tiba saja, angin kencang berhembus. Terlihat ada lubang hitam di langit. Beberapa pepohonan di taman pun tumbang.
Sirine kota mulai berbunyi.
Kemudian muncul beberapa benda-benda yang terbang dari lubang hitam itu. Aku sedikit terkejut, kenapa bukan piring terbang yang keluar dari sana, bukan kah alien yang akan datang. Selama ini yang aku lihat di film-film, alat transportasi  yang digunakan alien adalah piring terbang. Tetapi yang ini berbeda, mereka menggunakan pesawat canggih yang sangat keren. Ukurannya memang sangat besar. Saat aku masih kagum dengan apa yang aku lihat, tiba-tiba handphone ku bergetar.
Ada video call dari ayah. Dia mengingatkan ku untuk segara memasang chip Telkomselnya.
Baru mau memasukkan chip itu, pesawat alien itu pun melancarkan serangannya. Gedung walikota yang menjadi sasaran utamanya.
Dengan cepat-cepat aku memasukkan chip Telkomsel. Tanpa waktu yang lama, aku merasakan ada kekuatan luar biasa dalam tubuhku.
“Waw, aku benar-benar menjadi super hero. Aku Si Superspeedy. Ok, now  the world in your hand boy. Seandainya dunia tahu, kalau superspeedy adalah Junot. Pasti akan ada banyak gadis yang terpesona denganku. Dan Jenetton akan iri padaku”
Tiba-tiba para alien menyerangku, namun beruntung aku bisa menghindarinya dengan cepat.
Kini, aku yang akan menyerang mereka semua. Akan aku hancurkan mereka semua, tak perlu satu-persatu. Karena terlalu mudah untuk menghancurkan para prajurit alien itu secara bersamaan.
Satu pasukan alien berhasil dikalahkan. Kekuatanku masih tersisa banyak. Namun ternyata, pesawat alien itu mengankut banyak pasukan alien. Dan yang kali ini mereka keluarkan yang lebih kuat lagi dilengkapi dengan senjata yang lebih hebat.
Baru setengahnya aku hancurkan, ku lihat gelang kekuatanku sudah berwarna merah.
Untuk mendapatkan kekuatan lagi, aku meminta bantuan ke pada polisi untuk mengalihkan para alien itu dulu.
Sementara aku masih focus untuk menyerap sinyal-sinyal Indonesia Wifi, pesawat alien itu sudah bergerak menuju rumahku. Dia telah mendapatkan sinyal tentang keberadaan Telkom Speedy.
Untungnya, sinyal  Indonesia Wifi sangat kuat, sehingga aku tidak perlu lama untuk mendapatkan energi lagi.
Aku harus segera menghancurkan pasukan para alien, sebelum pesawat induknya sampai ke rumahku.
Tanpa disadari, ternyata telah meneyelinap beberapa alien yang hendak menerobos Telkom Indonesia. Para warga yang mengetahui lewat Telkom Vision pun, mulai ketakutan.
Konsentrasiku semakin terpecah, harus yang mana dulu yang aku hancurkan.
Teringat dengan film yang pernah aku lihat, bahwa alien memiliki kelemahan, aku pun menghubungi saudaraku Jones dan Jenetton.
“Jones, Jenetton! Ini aku SuperSpeedy.”
“Jones, bisakah kau beritahukan kepadaku tentang alien sedetail mungkin?”
Jones pun mulai mengupas semua informasi tentang alien yang ia ketahui berkat Qbaca.
Ternyata, kekuatan utama para alien terletak di pesawat induknya. Mereka bisa bergerak karena sumber energi yang berada pada pesawat induk itu. Untuk itulah mereka membutuhkan sumber energi yang besar seperti Telkom Speedy untuk tetap bisa bergerak, dan ternyata sinyal pesawat mereka pun bisa kacau dengan suara music rock.
Kemudian, aku berbagi tugas dengan polisi. Mereka melawan para alien yang menyerang Telkom Indonesia, dan aku akan menghancurkan pesawat induknya.
 “Jenetton, bisakah kau memutar music rock untuk mengacaukan sinyal alien itu. Ini aku superspeedy
“Hah? Taapi aku tidak mempunyai stock lagu rock. Aku ini penyanyi jazz kamu tau itu.”
“Gunakan Melon Indonesia.”
“Oh iya, kamu benar. Dengan cepat aku bisa mendapatkan berbagai music rock disana. Baiklah tunggu sebentar.”
“Apa kau mengingatkan alien itu untuk menunggu sebentar juga?”
“Ah tidak. Ini aku sudah mendapatkan banyak sekali music rock. Yang mana yang harus ku putar.”
“Terserah saja. Gunakan pengeras suara , dan bawa ke luar rumah.”
“Baiklah, super hero.”
Benar saja, pesawat induk alien itu pun, berhenti saat music rock mulai diputar.
Dan ini saatnya aku beraksi dengan kekuatan SuperSpeedy menghancurkan pesawat alien ini.
Kekuatan para alien yang berada dalam pesawat ternyata lebih besar dibandingkan alien yang diturunkan sebelumnya.
Kekuatanku pun mulai menurun untuk kedua kalinya. Untuk menangkap sinyal Indonesia Wifi di dalam pesawat alien ini, ternyata tidak bisa, karena mereka memiliki tabir pelindung di bagian luar pesawatnya.
Aku pun harus menghubungi ayah dan ibu. Untuk sementara aku harus mencari tempat persembunyian.
“Ayah, ibu. Kekuatanku sudah mau habis, dan aku tidak bisa mendapatkan sumber kekuatan disini.”
“Tenang Junot. Ayah akan mengirimkan sinyal-sinyal Telkom Speedy untukmu. Tapi kau harus menahan sedikit rasa sakit akibat kekuatan sinyal Telkom Speedy yang ayah kirimkan.”
“Baiklah Ayah, tidak apa-apa, aku pasti bisa menahannya.”
Aku pun mulai menyiapkan diriku menerima tambahan energi itu. Ternyata ayah berbohong, ini tidak sedikit sakit. Melainkan sangat sakit.
“Ayah, aku sudah mulai merasa lebih baik. Bagaimana bisa kau katakan ini sedikit sakit.”
Aku benar-benar merasakan kekuatan baru yang lebih dahsyat dari sebelumnya.
Saat aku mulai menyerang para alien itu, dengan mudah sekali aku bisa meghancurkannya.Cukup dengan menggunakan kekuatan pancaran listrik, para alien itu sudah mati.
Telkom Speedy memang luar biasa, pantas saja mereka(alien) menginginkannya.”
Tanpa menunggu lama, aku pun langsung menuju ke sumber energi mereka.
Sebuah batu permata yang bercahaya, yang mereka jadikan sumber kekuatannya.
Saat aku pecahkan kaca pelindungnya, tiba-tiba saja, muncul sebuah program yang menghitung mundur waktu, dan salah satu alien yang masih hidup berkata padaku,
“peswat ini akan segera meledak. Kau dan seluruh wargamu akan musnah bersama kami.”
“Kau bicara bahasa manusia? Atau aku yang bisa mengerti bahasamu?”
“Aku bisa bahasa manusia.”
“Ahhh, aku tidak peduli. Akan aku hancurkan batu permata ini. Dank au bersama teman-temanmu lah yang akan musnah.”
Saat aku sudah menghancurkan batu permata itu, program penghitung mundur itupun semakin cepat.
Tak ingin ucapan alien itu terjadi, aku pun segera keluar, dan mengangkat pesawat itu, membawanya dengan kecepatan superspeedy berpacu dengan hitungan mundur pesawat. Aku lemparkan kembali pada lubang hitam langit.
Beruntunglah, pesawat itu hancur dalam lubang hitam itu. Sehingga tidak memusnahkan Telkomcity.
Kemudian ayah memberitahukan kepada warga Telkomcity yang berada di Telkom Indonesia melalui Telkom Vision, bahwa keadaan kota sudah aman.
Kota pun mulai berbenah akibat serangan alien. Kehidupan di rumahku pun kembali seperti biasanya.
Walaupun ada beberapa yang masih penasaran dengan sosok superspeedy itu, termasuk kedua kakakku.
“Kau tau Junot, aku bekerjasama dengan superspeedy melawan alien itu. Pasti akan semakin banyak gadis yang terpesona denganku” Ucap Jenetton kepadaku.
“Oh ya, lantas, apakah kau akan beralih menjadi penyanyi rock?”
“Ehh, dari mana kau tau itu? Tentang music rocknya, aku kan belum memberitahumu tentang hal itu.”Jenetton kebingungan.
“Ada Qbaca.”
Bermanfaat untuk orang lain itu ternyata sangat menyenangkan. Banyak nama SuperSpeedy di Koran dan majalah, tapi tidak ada yang menyelipkan nama Junot disana. Yah, biarlah. Kini saatnya aku istirahat, kembali menikmati film di UseeTv.

http://telkom.co.id

Nafilata Primadia
Load comments