-->
Nafilata Primadia

Kejujuran Apa itu?

Jujur itu susah. Iya, susah dijalanin.
Rasanya ketidakjujuran yang merajalela sudah wajar terjadi di atas bumi ini. Siapa yang mengajarkan ketidakjujuran?

Banyak hal yang membuat kejujuran semakin luntur.

Malam ini, baru saja saya mendapatkan balasan atas suatu kejujuran. Dan rasanya itu...seperti meneguk satu gelas kopi tanpa gula sampai keampasnya--tanpa ada secangkir penuh air mineral disebelahnya.

Pahit??
iya sangat pahit.

Bayangkan saja, dia yang mengajarkan saya untuk berbuat jujur. Dia yang bilang jujur itu lebih baik. Dia yang mengingatkan berani jujur itu hebat.

Persetan dengan masalah kejujuran malam ini.

Dari sekian tugas yang ada, yang dia kasih nilai juga cuman satu. Padahal adan lebih dari satu yang berhasil saya kerjakan dengan bantuan dari kuasa yang Maha Kuasa. Tak pernah saya merasa bangga diri sampai berkoar-koar

"ini hasil kerja saya sendiri. Saya ngerjain ini sendiri. Saya belajar pagi-siang-malem-pagi. Saya gak nyontek. Saya gak minta bantuin siapa-siapa."

Ah sombong kali orang yang berkata seperti itu. Jadi apa kamu kalo Allah gak memberikan kuasanya. Mungkin, dicabut satu nikmatnya saja, kita sudah terkapar. Kita tak pernah mengerjakan sesuatu secara sendiri.

selalu ada kuasa Allah dalam setiap apa yang kita lakukan

Kembali lagi,
saya kecewa dengan orang yang mengajarkan saya untuk jujur, tapi membalasnya dengan suatu rasa yang ahhh sebenernya bukan lagi pahit seperti di atas itu. Tapi hambar.
Saya tahu, saya memang belum memahami apa yang dia ajarkan. Saya tahu saya tak lebih baik dari mereka yang absennya pernah kosong, atau bahkan sering kososng. Yang mana yang dia banggakan. Ah bohong, dia menghargai kejujuran. Dia hanya melihat tugas-tugas-tugas dan tugas. Tak ada "kejujuran" yang hakiki dalam dirinya.

Teruslah berujar manis, jadikan calon pemimpin di negri ini sebagai pemimpin yang bergelimang di atas ketidakjujuran. Kesempatan itu memang harus diberikan. Dan kausudah melebarkan kesempatan untuk melanjutkan ketidakjujuran ini.

Ah mungkin ini hanya sebuah tulisan dari seorang anak yang mengalami stres akibat ketidakmampuannya untuk memahami apa yang disampaikan oleh 'guru'. Dan si anak mulai merasa tak adil dengan apa yang didapat. Harusnya saya bersyukur. Terimakasih atas nilai kehidupan yang kau berikan. Nilai yang lebih sampainya ke uluh hati. Nilai yang entah mengapa, membuat saya membangga-banggakan nilai ini.

Teruslah jujur, walau tak mujur, karena jujur memang akan pahit.
Teruslah jujur, walau tak mujur, karena jujur memang sulit
Nafilata Primadia
Load comments