-->
Nafilata Primadia

Pertemuan dan Perpisahan

Pertemuan dan Perpisahan

tumblr.com

Menyesali sebuah pertemuan yang terjadi? Aku bodoh pernah melakukan itu. Hanya karena ku takut berhadapan dengan sebuah perpisahan.

Memang, berpisah itu akan menyisahkan titik-titik kesedihan. Membuat ruang rindu atau kangen menjadi semakin lebar. Selaras dengan melebarnya khayalan tentang
"andai saja, dulu..."

Sia-sia ternyata jika hanya mengisi dengan kalimat "andai saja, dulu..."
ah, ternyata ku temukan juga, ada hal yg sia-sia di dunia ini. Namun, ah ternyata ini kesia-siaan yang dibuat-buat saja oleh orang-orang pengkhayal malas sepertiku.



pernah benar-benar menyesali karena bertemu dengan orang yang sudah membuat luka disini*nunjukHati*
dan menggoreskan tinta berwarna abu-abu disini *Nunjukotak*

Hah,
Iya. Aku pernah begitu.
Bodoh ya? ternyata orang bodoh itu memang ada ya teman.

aku tak akan pernah menyadari kebodohanku sendiri, jika aku terus-terusan memilihnya. Jika aku yg mengajak diriku sendiri untuk menjadi bodoh. Jika aku selalu merasa nyaman di comfort zone.

ah, it bukan comfort zone.
lebih tepatnya, itu kampret zone.


Cukup lama aku menyesali bertemu dengan orang seperti kau. Aku benar-benar menyesal. Kenapa dunia ini begitu sempitnya, sampai aku harus pernah bertukar senyum, dan beradu pandangan mata denganmu.

Kadang membayangkan itu aku menjadi sebal dan kesal.

kaumemang pernah membuat luka dan menggoreskan kenangan yg abu-abu. Tapi apa gunanya aku menyesali pertemuan,
apa gunanya aku mengutuk pertemuan,

kalau toh sebenernya di dalam hati kecil.
iya kecil. Karena aku selalu menutupinya dengan rasa angkuh, sok tangguh yg aku miliki.

di dalam hati kecil, aku lebih menyesali perpisahan antara aku dan kauyang terlalu cepat.

Nyatanya,
pernah ada banyak senyum sejak pertemuan aku dan kau.
Pernah ada banyak cerita yang indah, lucu, bahkan cerita yg basi namun aku dan kau tetap bercerita, ini berkat adanya pertemuan.

dan kini aku menyadari. Pertemuan itu adalah suatu kesempatan yang luarbiasa. sejahat, seburuk, dan sebaik apapun kau,
aku kini tau, kau adalah salah satu kesempatan luarbiasa yang aku dapat.

Dan aku mulai sering mendengar bisik-bisik rangkaian kata. Dikala hujan turun dengan aroma masa lalu yg kembali menyeruak dari dalam tanah.
"Maaf, aku pernah menyesali pertemuan denganmu. Maaf aku pernah menyesali mengenal dirimu,"

"Kapan kita bertemu kembali, mungkin seperti di ujung gang waktu it,"
deviantart.com
Nafilata Primadia
Load comments