-->
Nafilata Primadia

Pilih Terbaik atau Terakhir

Pilih Terbaik atau Terakhir
Hands Up

Setiap orang selalu menginginkan yang terbaik dalam hidupnya. Setiap ditanyakan ingin jadi apa, tak jarang yang menjawab ingin menjadi yang terbaik. Tapi bisakah kita menjadikannya lebih spesifik lagi, seperti apa itu terbaik yang kita inginkan?

Saya benar-benar tergugah untuk menuliskan hal ini setelah mendapatkan penjelasan dari Pak Hartono, S.Sos., M.Si.--Dosen Jurusan Bisnis di Universitas Lampung dalam suatu acara seminar. 


Beliau memberikan perumpamaan--atau lebih tepatnya suatu problematika jaman sekarang.

Ada dua wanita, sama-sama cantik. Sama-sama kaya. Yang satu belum pernah pacaran, dan yang satunya punya banyak mantan. Kemudian saat Pak Hartono, bertanya  

"Kepada para cowok, mana wanita yang lebih anda pilih?"
Tanpa di komando, para peserta laki-laki memberikan jawaban yang sama. Yaitu, yang belum pernah pacaran.

"Tapi...cewek itu selalu cari yang terbaik. Belum tentu Anda yang dipilihnya." Kata Pak Harton setelah mendengar jawaban para peserta laki-laki.

Yah begitulah. Perempuan dan lelaki jaman sekarang itu memang tidak sedikit yanag berharap untuk mendapatkan yang terbaik, namun hal yang dilakukan itu biasa-biasa aja. Malah kadang di bawah biasa-biasa saja.

Mereka dengan santainya, gonta-ganti pacar sana sini. Punya banyak mantan. Dengan satu alasan yang selalu disebutkan

"Kan untuk cari yang terbaik. Ya gak apa-apalah. Daripada salah pilih,"

Wah, apa tidak salah ya ngomong begitu. Ketika anda sudah menjadi sampah, anda masih berharap mendapatkan yang terbaik. Mana pantas sesuatu yang terbaik bersanding dengan sesuatu yang sudah bobrok? Masa iya, orang yang udah 'dicicipin' banyak orang maunya mendapatkan yang benar-benar terbaik. Mantannya sudah ada seribu, yang terbaik yang ke-1001. Ini yang terbaik atau yang Terakhir?

Memantaskan diri lagi. Jika Kita mengharapkan yang terbaik, perbaikilah diri kita dulu. Rajin-rajinlah memantaskan dan memperbaiki diri. Bertanya, apa kita akan pantas untuk orang terbaik yang kita harapkan nanti. Persembahan terbaik apa yang akan kita berikan kepada si Terbaik nanti?

Paha yang sudah pernah dilhat banyak orang? untuk apa dijadikan persembahan bagi calon pasangan yang terbaik. hhe
Belajar yang cuman setahun sekali? untuk apa dijadikan persembahan bagi nilai yang terbaik.

Oke, kembali menyadari setiap apa yang telah kita lakukan. Karena kita hari ini adalah, hasil dari kita kemarin. Dan esok adalah hasil kita dari hari ini. 

Kembali...saya ingat pesan Pak Hartono, jangan jadi GILA. Mengharapkan yang terbaik tetapi cuman melakukan hal-hal yang  BIASA SAJA. Jangan NATO, Not Action, Talk Only

Jadi Perbaikilah diri kita dahulu, terbaikkan diri kita dulu, barulah yang terbaik pasti akan datang. 
Nafilata Primadia
Load comments