Masih dalam suasana semangat Hari Pahlawan. Gimana kemaren ada yang ikut
upacara gak? Ada yang ngelaksanain info dari keminfo untuk membunyikan sirene
atau klakson selama 60 detik itu? Pasti ada ya.
Tapi di tempat gue kok gak ada ya -.- mungkin
dikira becandaan kali ya. Padahal itu di TVRI ditayangin juga deh infonya. Gue
aja kelewat gak ngelaksanain, lagi mandi.Gitu.
Yah orang sekarang emang gitu, sering melewatkan
hal-hal kecil tapi banyak makna di dalamnya :"). Sekadar hening sejenak
untuk mengenang jasa para pahlawan yang udah berjuang bercucurkan darah
keringat dan air mata terkadang masih sangat sulit dilakukan. Katanya bangsa
yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Sudah berbuat
apakah kita untuk menghargai pahlawan kita?
Tak usah jauh-jauh menyebutkan Cut Nyak Dien,
Teuku Umar, Pangeran Diponegoro, Imam Bonjol, Antasari, Soekarno, Bung Tomo,
M.Hatta, untuk dihargai, bagaimana dengan ibu, bapak, kakak, adi, dan guru-guru
kita, pahlawan-pahlawan disekitar kita, hal apa yang sudah kita perbuat kepada
mereka? Semoga kita bukanlah orang-orang yang melupakan jasa para pahlawan
disekitar kita. Aamiin
Saat anda ditanya, Siapa sosok Pahlawan bagi
Anda?
Pastilah sebagian besar dari Anda akan menjawab
"Orang tua saya". Ini jawaban yang sangat wajar. Anak mana yang tak
menganggap orang tuanya sebagai pahlawan? Ibu, orang yang dengan tegar menjaga
dan merawat kita selama sembilan bulan dalam kandungan dan menjaga kita sampai
saat ini. Ayah, orang yang tak pernah lelah, tak pernah mengeluh, memenuhi
kebutuhan keluarga. Mereka adalah orang-orang berkekuatan super bagi setiap
anak-anaknya.
Untuk kesempatan ini, saya hanya ingin berbagi
sosok pahlawan yang ada disekitar kita. Yang tak pernah kita sadari
kehadirannya, yang tak secara langsung kita rasakan manfaat dari perjuangannya.
Pahlawan yang saya juga tak mengenalnya. (lalu bagaimana cara saya
menceritakannya?) Simaklah tulisan di bawah ini jika anda benar-benar
menghargai jasa para pahlawan, jika anda benar-benar ingin menjadikan Indonesia
bangsa yang besar.
***
Rabu, (6/11) malam, saya membuka jejaring
sosial facebook. Saat saya asyik scroll ke bawah untuk melihat status, muncul
status berbagi dari salah satu teman di facebook, seperti ini.
Yang terjadi saat saya membaca itu adalah saya
PENASARAN dengan sosok orang yang sampai dibuatkan kata-kata seperti di atas.
Siapa orang ini, apakah saya mengenalnya juga?
Benar-benar saya dibuat penasaran. Akhirnya
selama dua hari saya stalking kemana-mana mencari beritanya.
Aditya Prasetya, saya tahu kalian tidak
mengenalnya. Saya pun baru mengetahui tentang dia bebarapa hari yang lalu. Adit,
pemuda yang genap berusia 25 tahun pada 1 Oktober lalu ini adalah sosok yang
penuh semangat. Semangatnya besar, dia ingin memberikan perubahan untuk
Indonesia, bukan sekadar untuk Lampung, tempat tinggal orangtuanya.
Setelah lulus SMA di Bekasi tahun 2006, Ayahnya
bercerita kalau dia lulus tes masuk salah satu jurusan yang ada di Fakultas
Teknik UNJ (Universitas Negeri Jakarta). Saat mengetahui mahalnya biaya kuliah
disana Adit memilih mundur Adit tak ingin menyusahkan orangtuanya. Padahal sudah
mendapat keringanan biaya agar bisa diangsur tetapi Adit tetap tidak mau.
Semasa kuliah dia adalah mahasiswa yang aktif.
Dia pernah menjadi bagian dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas
Lampung, menjadi anggota KAMMI, dan terakhir dia adalah bagian dari Indonesia
Mengajar.
Saat saya stalking di twitter mengenai sosok Adit
ini, yang saya dapatkan adalah semua orang membicarakan kebaikannya. Termasuk
Anies Baswedan. Beliau sampai mengganti avatar twitternya dengan foto Aditya
Prasetya. Bahkan beliau pun datang ke lampung pada Kamis, (7/11) lalu ke
kediaman Bapak Nasrum dan Ibu Sri Rochani Suprihati, orang tua aditya.
Lima bulan sebelum ajal menjemput, Aditya
memberikan waktunya untuk menjadi Pengajar Muda angkatan VI di SDK Wunlah,
Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Hingga akhirnya, pada Selasa (5/11) subuh
teman sekamarnya menemukan badan Adit sudah terbujur kaku. Tepat pada
tahun baru Hijriah. Iya, adit menemui Sang Khaliq ditahun baru, dia merasakan
tempat kembali yang abadi.
Semasa hidup Adit berangan-angan ingin mati muda,
agar tidak banyak dosa, dan ketika wafat namanya bisa dikenang banyak orang.
Karena terlampau sering berucap seperti itu, ibunya sempat marah kepadanya. Nama
Sekolah di Wunlah, salah satu daerah di Maluku Tenggara Barat, tempat daripada Adit
mengabdi di sana, akan diubah menjadi nama "Adit Prasetya" dan pihak
keluarga akan langsung diundang waktu acara peresmiannya nanti di sana
Sungguh Allah Maha Menepati Janji, Dia tak pernah
tidur, Dia tak pernah melewatkan sekecil apapun perbuatan baik setiap
hamba-Nya. Sosok Adit mungkin semasa hidupnya tak banyak yang tahu akan
kebaikan dan perjuangannya, namun setelah kepergiannya, semua kebaikannya oleh
Allah SWT ditunjukkan. Adit tak pernah menyusahkan orang-orang disekitarnya.
Hingga ajal menjemputnya, dia pun mendapatkan kemudahan yang begitu melimpah.
Pengurusan jenazahnya tak menemui banyak hambatan, hingga pada kamis siang
sudah bisa sampai dikediaman untuk dimakamkan dipemakan dekat rumahnya.
Ada banyak hal, banyak pelajaran hidup yang
menurut saya pribadi dapat diambil dari sosok Aditya. Dan saya kemarin
diceritakan bahwa, saat Adit sedang menjadi pengajar muda, sang ibu yang ingin
bertemu dengan si sulung kalau kangen harus menempuh jarak yang jauh. Namun
sekarang, jika sang ibu kangen, ibunya bisa mengunjungi makam adit setiap hari.
Lokasi makamnya tak jauh dari rumah.
Kedua orang tua Adit yang tegar dan tabah,
wajarlah Aditya tumbuh menjadi sosok yang penuh semangat sampai-sampai
disebut Sang Orator oleh teman-teman Pengajar Muda lainnya.
Sungguh, benar-benar saya tidak mengenal Adit
semasa hidupnya, tapi saya benar-benar ikut merasa kehilangan atas kepergiannya.
Semoga segala kebaikan yang telah ia lakukan menjadi amal jariyah baginya.
Aaamiin.
Ingatlah, kebaikan atas niat untuk Allah SWT
semata kelak akan ditunjukkan sendiri oleh Allah atas apa-apa kebaikan yang
telah kita lakukan, tak perlu kita pamerkan kebaikan kepada orang-orang. Allah
sendiri yang akan membuka semua kebaikan kita. Dengan kebaikan yang kita tanam,
maka kelak akan banyak kemudahan yang akan kita dapat.
Mau lihat tulisan kak Adit, bisa klik aditedu.blogspot.com
sumber:
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=3669665356219&id=1712400360&set=a.1458244152071.44398.1712400360&refid=17
https://indonesiamengajar.org/kabar-terbaru/obituari-mengenang-aditya-prasetya-ia-yang-berpula