-->
Nafilata Primadia

Buku Anak-anak, yang Berwarna yang Menarik

Buku Anak-anak, yang Berwarna yang Menarik
Dongeng Kancil
Buku Si Kancil



Dulu sewaktu masih kecil saya tidak terlalu memiliki banyak buku khusus anak-anak. Punya buku dongeng pun hadiah dari beli susu kemasan kotak.

Saat itu paling banyak dongeng tentang si Kancil. Saya sering mengulang-ulang membuka buku dongengnya hanya sekadar untuk melihat gambar-gambarnya. Iya, sampai saat ini yang membuat saya tetap tertarik untuk melihat buku--apa pun itu--adalah gambar-gambarnya. Saya lebih dulu melihat gambarnya, baru isinya :D

Sampai saat ini, saya beli buku anak-anak bisa dihitung jari. Dua buku yang pernah dibeli diantaranya buku Kumpulan Cerita Rakyat Indonesia dan Kisah Jenaka untuk Anak Muslim
Buku Anak Muslim
Buku Kisah Jenaka

Di dalam kedua buku tersebut banyak gambar berwarnanya, dan ceritanya dikemas dengan baik. Tidak terlalu panjang. Diakhir cerita pun disampaikan pesan moralnya. Si pembaca (anak-anak) jadi langsung tahu pesan dari cerita-cerita yang ada di buku yang dia baca.

Pernah saya membaca buku kumpulan kisah nabi yang dibeli oleh adik saya sendiri di bazaar--di sekolahnya, ternyata terdapat beberapa kesalahan dalam isinya--yang mungkin tidak sengaja, yang membuat makna dari tulisannya malah tidak sesuai dengan yang seharusnya. Langsung saja saya sendiri yang edit, saya lingkari tulisan yang salah, dan saya beri tahu adik saya tentang kesalahan itu. 

Beberapa waktu yang lalu, masyarakat Indonesia di kejutkan dengan beredarnya sebuah buku yang isinya tidak pantas untuk anak-anak. Meskipun telah diberi keterangan 'bimbingan orang tua', tetap saja  isi dari buku ini--yang menampilkan gambar dua orang anak laki-laki saling mengungkapkan rasa cintanya-- ini tidak pantas--tidak mendidik. 

Bahkan kasus itu bukan yang pertama kalinya, beberapa waktu kebelakang juga terjadi 'kecelakan' dalam isi buku pelajaran sekolah dasar. Anak-anak diberikan cerita tentang hubungan suami istri, tentang perselingkuhan. Rasanya, semua permasalahan yang sering ditampilkan di sinetron-sinetron Indonesia jadi dipindahkan juga di buku--pelajaran--sekolah dasar.

Hal itu tentu sangat memprihatinkan. Pihak penerbit seolah-olah tak lagi mempedulikan isi dari buku yang diterbitkannya.

Dengan kondisi zaman yang seperti ini, jika orang tua, guru, dan orang-orang disekitar lingkungan kita tidak ikut mengawasi isi-isi buku untuk anak-anak, bisa-bisa malah banyak anak keliru memahami isi bukunya.

Menurut saya buku anak-anak indonesiaa sudah cukup berkembang. Karena di rak-rak buku anak-anak, saya lihat banyak buku anak-anak yang juga merupakan karya dari anak-anak. Dari segi tampilannya pun makin menarik. Namun tetap, semua pihak harus terus memantau isi dari buku anak-anak di Indonesia. Karena bukan tidak mungkin, masih banyak buku anak-anak yang isinya tidak pantas untuk dibaca, tidak mendididk, atau tidak layak dilihat oleh anak-anak.


Tulisan ini di ikutsertakan dalam Lomba Blog #PameranBukuBdg2014
Lomba Blog #Pameranbukubdg2014


sumber gambar:
http://lanjar.com/shop/product?p=1413-buku-anak-cerita-bergambar-jalak-dan-kerbau 
http://ilmisani.wordpress.com/category/buku-islam/

Nafilata Primadia
Load comments