-->
Nafilata Primadia

Bertemu Manusia Zaman Pra-Sejarah Kembali

Bertemu Manusia Zaman Pra-Sejarah Kembali
Anak-anak Indonesia yang sudah pernah atau sedang sekolah SMP pasti sudah tahu apa dan bagaimana zaman pra sejarah itu juga orang-orangnya seperti apa. Zaman prasejarah atau disebut juga nirleka merupakan zaman di mana belum adanya catatan tertulis yang menggambarkan keadaan saat itu.  Saat itu manusia belum mengenal dunia tulis menulis.

Lalu, manusia zaman pra-sejarah itu yang seperti apa?
Kalau dibuku-buku pelajaran Sejarah disekolah, manusia zaman pra-sejarah digambarkannya ya seperti manusia kera begitulah ya. Di sini saya bukan mau menceritakan tentang manusia zaman pra-sejarah secara fisiknya. Hal yang akan saya bahas adalah mengenai kebiasaannya. Yah, walaupun saya juga gak tahu pasti sebenernya apa iya manusia pra-sejarah seperti itu. Anggaplah ini manusia pra-sejarah yang ada dalam buku pelajaran sejarah sewaktu sekolah saja ya.

Berikut ini adalah status yang membuat saya menuliskan postingan ini.



manusia zaman prasejarah
nafiilata.blogspot.com
Ya atau tidak, teman-teman?
Saya sangat setuju dengan status kakak kelas--sewaktu SMA-- ini. Khususnya dibagian 'ngemil yang cuma ninggalin sampah'. Saya sering banget melihat kejadian ini.


Oh ya Kjokkenmoddinger apa sih?
Masih inget? atau sudah melupakan masa lalu?


Oke, saya kasih tahu dululah sebelumnya bagi yang sudah move on dan melupakan 'masa lalu' tentang Kjokkenmoddinger. Berdasarkan keterangan dari wikipedia, Kjokkenmoddinger adalah istilah dari bahasa Denmark, kjokken yang berarti dapur & moddinger yang berarti sampah (kjokkenmoddinger = sampah dapur). Ummm, karena zaman itu belum ada jajanan yang dikemas mungkin untuk entah berapa ratus tahun yang akan datang, sampah kemasan jajanan yang sering kita tinggalkan disuatu tempat juga bisa masuk dalam  Kjokkenmoddinger. 

Saya memang bukan orang yang sangat rajin dan sangat menjaga kebersihan. Tapi sebisa mungkin saya selalu berusaha untuk tidak membuang dan meninggalkan sampah sembarangan. Bahkan saya seringkali kesal dengan teman-teman saya--yang sudah dandan begitu cantik dan wangi--pakai pakaian begitu rapi--tapi kalau abis makan jajanan, sampah bekas wadah/kemasannya ditinggal begitu saja--dikelas--tempat kuliah. Parahnya lagi, kadang diselip-selipkan di tempat-tempat yang tersembunyi, dan akhirnya sampah itu ngumpul terus bikin arisan deh mereka.

Dulu waktu SMP juga sering banget itu teman-teman saya menyimpan bekas plastik somay--yang masih ada sisa sambelnya ke dalam laci meja--sampai-sampai pas ada bersih-bersih kelas...aaa masyaallah, sampah dilacinya banyak banget udah siap untuk dipanen.

Padahal mereka sering bilang 'Ihh jorok sih', 'Ih kotor banget sih', tapi mereka sendiri gimana? Mereka sering meninggalkan jejak-jejak 'kehidupan' mereka yang juga membuat orang lain berkata seperti itu. Mereka ingin ruang kuliah yang bersih, tapi untuk sekadar buang sampah yang ada di depan pintu masuk ruang kuliah saja mereka tidak sanggup. Mereka ingin taman yang bersih, hijau, dan sejuk. Tapi mereka sendiri kalau bawa makanan, sampahnya ditinggal begitu saja. Mereka yang ingin mendapatkan sumber air bersih, tapi mereka sendiri yang buang sampah rumah tangga ke sungai. 

Kalau kita buang bungkus permen yang kecil sembarangan, memang gak langsung terasa saat itu juga dampaknya, . Tapi, kalau kemudian ada banyak orang yang melakukan hal yang sama di tempat yang sama--membuang sampah bungkus permen yang kecil...pasti lama-kelamaan sampah bungkus permen yang kecil itu akan menumpuk. Ingat pepatah ini, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Begitulah yang akan terjadi jika kita tiap hari 'nyicil' membuang sampah yang kecil-kecil sembarangan. Bisa ada bukit barisan sampah kali di mana-mana.

Kalau terbiasa meninggalkan sampah di kelas, sebenarnya saya juga kadang males kalau harus memunguti sampah teman-teman saya -_- mereka ini sudah di sekolahkan lho...apa mereka mau kuliah bareng sampah-sampah gitu. Apalagi kalau sudah bekas tisu. Iyuhhh, karena saya biasanya menggunakan tisu untuk ngelap ingus, ya saya males juga mungutinnya. Gak bisa ya disimpen dalam kantong sendiri dulu :D

Bahkan yang pernah membuat saya begitu Kaget adalah ketika ada seorang teman saya yang seorang anak P**muka, doi sering banget ninggalin sampah bekas gelas minuman mineral itu di bawah kursinya. berasa kondangan apa gimana dah. Padahal yang saya tahu, anak P**muka itu menjunjung tinggi kedispilinan. Harusnya ya...blabalablablabla. 

Jadi,sudah berapa banyak "Kjokkenmoddinger" yang dibuat? hehehe

Ya jadi, manusia memang kebiasaanya akan begitu-begitulah. Waktu terus berjalan maju, kebiasaanya malah balik lagi ke zaman dulu.

Nafilata Primadia
Load comments