-->
Nafilata Primadia

[Cerbung] Ayat-Ayat Cinta 2 Bagian 33

[Cerbung] Ayat-Ayat Cinta 2 Bagian 33

Ayat-Ayat Cinta 2
 Ayat-Ayat Cinta 2



"Jika kita teliti dengan saksama, maka kita akan menemukan riwayat-riwayat lain dengan redaksi yang lebih menjelaskan situasinya. Hadits ini ternyata khusus diberlakukan saat perang. Penjelasannya bisa dilihat, misalnya, pada hadits riwayat Imam Bukhari dalam Adab Al Mufrad, dan Imam An Nasai dari Abu Bashrah, Rasulullah Saw. pernah bersabda, "Besok aku akan pergi menemui orang Yahudi, janganlah kalian mengucapkan salam kepada mereka."

"Salam yang dimaksud adalah assalamualaykum, yang dalam salam itu mengandung jaminan keselamatan. Menarik yang dikatakan Rasyid Ridha dalam tafsir Al-Manar-nya mengomentari hadits: 'janganlah kalian mengucapkan salam kepada mereka.' Di sini tampak bahwa Nabi melarang memulai mengucapkan salam kepada mereka, karena salam adalah jaminan keselamatan. Beliau tidak mewajibkan umat islam memberikan jaminan keselamatan kepada mereka, karena mereka sering melanggar perjanjian."

"Apalagi situasinya sedang perang."

"Ibrahim An-Nakhau mengatakan, 'Hadits Abu Hurairah;'janganlah kalian memulai mengucapkan salam kepada mereka', itu jika kalian tidak memiliki alasan untuk memulai mengucapkan salam kepada mereka. Baik itu memenuhi penghormatan, hak tetangga atau bepergian. Artinya jika ada hak kekerabatan, persahabatan, tetangga, bepergian dan keperluan, maka boleh mendahului mengucapkan salam. Apalagi jika salamnya bukan assalamualaykum, misalnya good morning, hai, hello, maka tidak ada masalah sama sekali."

"Semoga yang singkat ini cukup menjelaskan. Silakan hidangannya dinikmati!"

Fahri mengakhiri penjelasannya yang panjang lebar. Heba tampak tersenyum cerah. Gadis Cina dan gadis berambut pirang bernama Ashley tampak mengangguk-angguk. Fahri menyendok dan menyeruput sup Asparagusnya yang masih hangat. Yang lain ikut menyantap hidangan pembuka yang telah dipesannya.

"Kalau menjawab salam orang bukan Islam?" celetuk Heba sambil mengunyah. Fahri menyeruput minumannya dan menjawab.

"Kalau bentuk salamnya adalah hello, hai, good morning dan sejenisnya, maka sama sekali tidak ada dalil yang melarang menjawab dengan serupa. Kalau bentuk salamnya seperti yang diucapkan secara negatif oleh non muslim kepada nabi yaitu assamualaykum yang artinya racun untuk kalian, maka nabi mengajari kita untuk tetap menjawab dengan santun waalaykum yang artinya 'dan untuk kalian'. Ada pun jika salamnnya adalah assalamualaykum, yang aritinya 'kedamaian dan kesejahteraan untuk kalian', maka para ulama, di antaranya Ibnu Qayyim mengajarkan agar menjawab yang serupa atau lebih baik. Dalam Fathul Bari, Ibnu Hajar mengatakan, 'Menjawab salam ahli dzimmah adalah wajib, sesuai dengan ayat yang menunjukkan makna umum. * Diriwayatkan bahwa Ibnu Abbas pernah mengatakan ' Barang siapa yang mengcuapkan salam kepadamu, maka jawablah. Meskipun ia seorang majusi'"**


***
(bersambung...)

* Ayat itu ada dalam QS An Nisa :86
**Fathul Bari, Jilid 11 hal.50 
Nafilata Primadia
Load comments