-->
Nafilata Primadia

[Cerbung] Ayat-Ayat Cinta 2 Bagian 76

[Cerbung] Ayat-Ayat Cinta 2 Bagian 76





Seketika Paman Hulusi tersentak mendengar kata-kata Fahri. Ia langsung ingat bahwa dirinya masih hidup memang diselamatkan oleh Allah, tetapi wasilahnya karena ditolong Fahri saat dikeroyok teman-temannya sendiri sesama bandit Kota Muenchen. Fahri mempertaruhkan nyawanya, karena mendengar dirinya bertakbir saat nyaris tewas. Fahri sendiri kena satu tusukan di pinggang. Nyawanya tertolong. Biaya rumah sakit pun Fahri yang bayar. Setelah itu ia insaf dan ikut Fahri. Ia memenuhi semua persyaratan Fahri agar taat aturan islam. Ia merasa nyawanya adalah nyawa tambahan, ia akan gunakan untuk ibadah. Ketika Fahri dan Aisha pindah ke Freiburg, ia pun ikut. Demikian juga keetika Fahri pindah ke Edinburgh.

"Saya minta maaf atas kelancangan ucapan saya, Hoca."

"Paman, lembut dan keras itu sifat yang harus dimiliki oleh umat manusia secara proporsional. Kita tidak bisa keras terus, juga tidak bisa lembut terus. Ada saatnya sebuah kondisi menuntut kita bersikap lemah lembut. Ketika itu,kita jangan bersikap keras, kita tidak tepat jika bersikap lemah lembut. Di hadapan musuh yang jelas mau membunuh kita, tak bisa kita lemah lembut. Kita akan mati konyol! Di hadapan bara api yang membakar kita jangan nyalakan sumbu dinamit. Hancur semua akibatnya. Di hadapan bara api kita gunakan air dingin."

"Iya, Hoca."

"Ada satu hal yang harus kita ingat selalu, paman!"

"Apa itu Hoca?"

"Dalam catatan sejarah, orang yang masuk islam karena kelembutan budi itu jauh lebih banyak dibandingkan karena peperangan. Terbukanya Kota Makkah dan berbondong-bondongnya penduduk makkah masuk islam itu karena halus budinya Rasulullah saw. Tidak ada adu pedang dalam penaklukan kota makkah yang sangat bersejarah itu. Itu adalah penklukan dengan kebesaran juwa dan akhlak Rasulullah saw."

"Allahumma shalli'alaih."

Setelah mendapatkan perlengkapan CCTV, mereka shalat Ashar di Edinburgh Central MOsque, lalu menjemput misbah di Heriot-Watt University. Mereka tiba kembali di stoneyhill grove kira-kira beberap menit setelah masuk waktu shalat maghrib dan langsung shalat jamaah di ruang tamu.

Hujan turun agak awet. Gerimis masih terasa sampai malam tiba. Paman hulusi dengan gerakan yang cepat berhasil memasang kamera wireless CCTV berukuran sangat imut namun canggih di tiga tempat. Kamera itu dilengkapi teknologi yang mampu merekan gambar di daerah kurang cahaya dan dihubungkan ke receivernya dnegan gelombang radio 1,2 GHz yang mampu menembus tembok.

"CCTV sudah terpasang dengan baik, Hoca. Tinggal kita tunggu penjahatnya datang," lapor paman hulusi kepada fahri yang sedang mendnegarkan cerita misbah bagaimana perjalanan hidupnya setelah lulus dari Al Azhar.

"Paman, saya teringat sesuatu."

"Apa itu?"

"nenek catarina."

"Mengapa Hoca mengingat nenek itu lagi?"

Nafilata Primadia
Load comments