-->
Nafilata Primadia

Cinta dan Perkenalan Sampai Akhir--Talkshow bersama Azhar Nurun Ala

Cinta dan Perkenalan Sampai Akhir--Talkshow bersama Azhar Nurun Ala
man and woman in love
man and woman in love



“Jadi izinkan aku mengenalmu, untuk kesekian kalinya. Aku ingin merasakan kembali bagaimana rasanya ketika pertama kali jatuh cinta kepadamu. Aku ingin mengenang dan mengingat-ingat momen itu, sampai aku lupa bahwa pada kenyataannya, kita tengah menjalani sebuah cerita tentang dua manusia lugu yang saling menunggu.”
― Azhar Nurun Ala, Ja(t)uh


 "Apa sih arti cinta menurut teman-teman?" tanya MC kepada peserta talkshow siang itu.

Tak ada tanda-tanda peserta yang memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan MC.

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya ada yang mau memberikan jawaban juga.

"Menurut saya cinta itu adalah, saat ditengah malam, dalam kesepian, kita berdoa sampai menangis karena-Nya." jawab seorang lelaki yang duduk dibarisan depan.
"Menurut saya, cinta itu adalah yang menjadikan kita lebih baik dalam beribadah kepada-Nya." seorang peserta perempuan memberikan jawabannya.

Kalau kalian ditanya apa itu cinta, apa jawaban kalian?

Hari itu saya mendapat arti cinta dari salah satu narasumber talkshow--Azhar Nurun Ala.

Pertama kali saya mendengar nama Azhar Nurun Ala itu pada tahun 2013. Saat itu saya masih bergabung dalam UKM Persma di fakultas saya. Saya mengetahuinya dari Pimpinan Redaksi saya. Dia sangat antusias sekali dengan tulisan-tulisan Kak Azhar. Dan langsung ikut pemesanan buku pertama Kak Azhar yang berjudul Ja(t)uh

Saya juga jadi ikutan membaca beberapa tulisan-tulisan Kak Azhar di web personal miliknya (Silahkan kunjungi azharologia.com untuk membaca tulisan-tulisannya)

Cinta adalah merawat, menumbuhkan, dan menjadikannya mulia.

Jatuh cinta dan mencintai adalah dua hal yang berbeda. Kita tidak bisa memilih kepada siapa kita jatuh cinta, tapi kita bisa memilih kepada siapa kita mencintai. Cara terbaik untuk merayakan jatuh cinta kepada seseorang adalah dengan menikahinya.

Banyak sekali jawaban atas pertanyaan-pertanyaan saya selama ini melalui Kak Azhar pada talkshow, Sabtu (2/5) yang diadakan oleh UKM Birohmah Universitas Lampung.

Kak Azhar ini sudah menikah. Ia menikah diusia 20 tahun (usia saya juga sekarang 20 tahun--tapi saya...:D). Usia pernikahannya sudah satu tahun. Istrinya, Vidia Naurista, berusia 3 tahun lebih banyak dari Kak Azhar. Saat ini Kak Azhar masih dalam proses menyelesaikan kuliahnya.

***
Kak Azhar dan istrinya, tidak pernah menjalani yang namanya pacaran. Mereka ta'arufan.

Ta'arufan yang saya tahu sampai saat ini adalah ta'arufan seperti yang ada dalam film ayat-ayat cinta.

Tapi Kak Azhar sudah kenal sama Mbak Rista cukup lama. Mereka pernah berada dalam organisasi mahasiswa yang sama. Dan disitulah mulai tumbuhnya benih-benih cinta dari Kak Azhar untuk Mbak Rista.

Kemudian, muncul pertanyaan dari sang moderator.

"Kak Azhar ini kan tidak melalui proses pacaran, nah gimana cara kakak mengenal Mbak Vidia?"

Pertanyaan seperti itu juga sering mendatangi saya, saat ada orang yang bilang, mereka ta'arufan. Dan jawaban dari Kak Azhar langsung bikin saya 'Ah iya juga ya.'

Jadi begini,

Apa melalui pacaran, kalian bisa mengenal calon pasangan kalian dengan baik luar dan dalam?

Menurut Kak Azhar, proses perkenalan itu, terjadi seumur hidup. Kak Azhar dan istri melakukan perkenalan setiap hari, setelah menikah. Tidak hanya sebelum menikah. Karena menurutnya, pasti akan ada hal-hal yang baru diketahui setelah beberapa waktu lamanya mereka bersama. Mungkin saja, saat umur 40 tahun, Kak Azhar baru mengetahui suatu sifat atau sikap dari Mbak Rista yang sebelumnya gak pernah dia tahu.

Nah itu.
Lalu kenapa masih lebih memilih mengenal lebih baik pasangan dengan pacaran bertahun-tahun lamanya? Kemudian setelah menikah, berpisah dengan alasan 'kita beda prinsip'.

Menikah diusia muda...rasanya masih banyak yang gak seberani Kak Azhar dan Mbak Rista. Salah satu peserta juga mengajukan pertanyaan terkait kekhawatiran jika menikah di usia muda.

"Menikah di usia muda, tentunya akan lebih banyak masalah yang harus dipikirkan. Bagaimana cara mengatasi rasa kekhawatiran seperti itu?"

Kalau saya pribadi, yang pasti saya pikirkan juga itu adalah masalah ekonominya. Ternyata, Mbak Rista juga tidak menampik, pernah mengkhawatirkan masalah ekonomi itu.

"Apa sih yang dikhawatirkan? Kalau masalah, sampai kapan pun kita tidak akan lepas dari masalah. Sampai tua juga ada masalah yang akan kita hadapi." kata Kak Azhar.

Kembali lagi, tujuan menikah untuk apa? Ibadah. Ibadah kepada Allah.

Jadi? Kembalikan lagilah semua kepada Allah.

Mbak Rista pernah memiliki rasa khawatir juga terhadap masalah ekonomi. Tapi, dia mengembalikan semua kepada Allah. Allah yang mengatur rezeki. Ayam dilepasin saja masih tetap bisa dapat makanan.

Dan setelah dijalani, semuanya tidak semenakutkan bayangan sebelum menikah. Kebutuhan sehari-hari pengeluarannya memang menjadi lebih besar. Tapi ada saja rezekinya dan harus disyukuri.

Sebelum memutuskan menikah diusia muda, Kak Azhar juga telah mempersiapkan diri. Dia telah mengikuti seminar-seminar pranikah. Untuk masalah ekonomi, dia juga telah memikirkannya. Jadi sudah dipersiapkan bekal-bekalnya.
“Ketika ekspresi rindu adalah doa, tak ada cinta yang tak mulia”
― Azhar Nurun Ala, Tuhan Maha Romantis

***



Images from google.co.id
Nafilata Primadia
Load comments