-->
Nafilata Primadia

[Cerbung] Ayat-Ayat Cinta 2 Bagian 79

[Cerbung] Ayat-Ayat Cinta 2 Bagian 79



Misbah menghela napas dan memandang lekat wajah Fahri. Wajah itu tampak bersungguh-sungguh. 
"Baik Mas. Nasehatku kepadamu, dan tentu sebelumnya adalah kepada diriku sendiri, 'Jangan Menipu Allah'!"

Air mata Fahri meleleh mendengar nasehat Misbah. Kedua matanya terpejam.

"Jangan menipu Allah....'lirih Fahri mengulang perkataan Misbah, seolah menekan dirinya, menghardik dirinya, menghardik jiwanya." Jangan Menipu Allah ... Jangan menipu Allah ...!"

"Jangan menipu Allah!Begitu makna sebuah nasehat Rasulullah saw. Seorang sahabat menanyakan bagaimana manusia bisa menipu Allah? Rasulullah menjelaskan.
"Kau mengerjakan amal yang diperintahkan oleh Allah dan rasul-Nya namun kau menginnginkan selain Allah. Takutlah dari riya'! Sesungguhnya riya' adalah syirik kecil. Dan sesungguhnya orang yang riya' akan dipanggil di hari kiamat di hadapan para makhluk dengan empat nama: "Hai orang yang riya'! Hai orang yang mengkhianati janji! Hai orang yang larut dalam kemaksiatan! Hai orang yang merugi! Telah rusak amalmu dan hilang pahalamu. Tidak ada pahal kamu di sisi Kami. Pergilah, lalu ambillah upahmu dari orang yang kau beramal karena dia, hai penipu!"

Mendengar hadits yang dibacakan oleh Misbah, jiwa Fahri ciut, air matanya meleleh. Tiba-tiba ia didera rasa cemas luar biasa. Rasa takut luar biasa. Ia takut jika termasuk orang kelak di akhirat akan dipanggil oleh Allah sebagai 'penipu'. Oh betapa menderitanya orang yang riya'. Oh alangkah mudahnya orang tergelincir jadi 'penipu'. Namun Allah tidak bisa ditipu.
"Dalam sebuah hadits qudsi, Rasulullah saw. berkata, Allah swt berfirman, "Siapa yang melakukan suatu amal dan ia menyekutukan bersama-Ku dalam amal tersebut dengan selain-Ku, maka amal itu milik yang disekutukan, sedang aku berlepas dari-Nya!'" Lanjut misbah.

Air mata Fahri mengalir di pipinya.

"Allahumma inna na`udzubika an nusyrika bika syaian na`lamuhu aw la na`lamuhu."*
Lirih Fahri berulang-ulang kali.
Misbah mengikuti doa yang dibaca Fahri dengna mata juga berkaca-kaca.

Di pojok masjid, Paman Hulusi sudah selesai shalat. Fahri bangkit diikuti Misbah. Mereka bertiga masuk ke dalam mobil lalu bergerak ke arah kampus The University of Edinburgh. Kali ini fahri tidak balik ke rumah, ia langsung ke tempat kerjanya. Ia memang telah berpakaian rapi, laptop dan tas kerjanya juga telah ia bawa di dalam mobil. Fahri turun di pelataran George Square. Sementara misbah ikut Paman Hulusi kembali ke Stoneyhill Grove.


*Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari menyekutukan Engkau dengan sesuatu, baik kami tahu ataupun tidak tahu.

Bersambung
***
Nafilata Primadia
Load comments