-->
Nafilata Primadia

Pengalaman Tes CPNS Periode II Tahun 2017 (2)

Pengalaman Tes CPNS Periode II Tahun 2017 (2)


Setelah menunggu cukup lama. Setelah berkali-kali ditanya, "Gimana hasilnya?" Akhirnya muncul juga pengumumannya. Saya sih udah yakin kalau lulus *sombong mode on*. Yah, setidaknya masuk di 3x kuota yang diberikan.

Oh iya, disetiap formasi selalu ditentutkan, yang diambil tahap selanjunya adalah 3x jumlah kuotanya.



Benar saja, nama saya muncul untuk kedua kalinya pada seleksi CPNS Kementrian Pertahanan 2017. Bersiap mengikuti tahapan seleksi selanjutnya. Kalau mengikuti jadwal yang dilampirkan pada pengumuman, hanya akan dilakukan tes SKB, Mental Ideologi, dan Psikotes.


oo0oo

Saya berangkat untuk melanjutkan perjuangan.



Lokasi tes kedua masih sama, yaitu di Gedung BKN, Jakarta Timur. Saya mulai mencari tempat penginapan terdekat, termurah, dan fasilitas yang lengkap melalui beberapa aplikasi dan situs. Akhirnya saya dapatkan sebuah penginapan di daerah Palmerah, dekat dengan Kampus Binus. 

Saya baru tahu, kalau penginapannya itu deket-banget-sama-rumahnya-Aan-tempat saya nebeng mandi pas tes pertama. Pas iseng cek lokasi Polsek Palmerah. Cuma 2 km jaraknya. Yah, sambil jalan-jalan sore juga bisa main ke sana. Tapi sampai hari terakhir tes, keinginan untuk mampir hanya numpang lewat saja.


Baca Juga :  #WarnaWarni Pengalaman Tes CPNS 2017 : Aku Nomaden

oo0oo

Senin, 13 November 2017

Seleksi Kemampuan Bidang (SKB) dijadwalkan dimulai pukul 13.00.

Ibu saya selalu mengingatkan agar saya tidak ketiduran. Beliau sangat paham betapa pelornya hamba Ehehehe. Sudah beberapa kali juga saya bilang "Iya". Nyatanya, sudah rapih dengan seragam hitam-putih, siap berangkat ke lokasi tes, saya 

Udah ngiler duluan



Saya sampai di BKN sekitar pukul 11.00.
Seperti biasa. Menunggu dan mencari teman di masjid terdekat. Alhamdulillah ketemu sama Kak Dyah. Salah satu peserta tes juga.

Selesai solat zuhur, kami berdua menuju titik berkumpul peserta. Dipantau dari grup whatsapp saat itu, sudah banyak peserta yang berkumpul di bawah tenda. Akhirnya saya dan Kak Dyah ikutan gabung bersama mereka. Terima kasih Mas Hendry, sudah mau repot-repot mengumpulkan dan mempertemukan para peserta secara offline.

oo0oo

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya panitia Kementrian Pertahanan datang juga. Peserta diminta untuk mempersiapkan KTP dan nomor peserta. Selesai mengisi daftar hadir, seperti tes sebelumnya, peserta yang berjumlah sekitar 100++ orang ini diarahkan untuk memasuki ruangan.

Ruangan tes pun masih sama seperti tes SKD yang sebelumnya,

Sebelum memulai tes, kami dikumpulkan di ruang tunggu, kemudian salah satu panitia memberikan pemberitahuan bahwa pada hari Selasa, 14 November 2017, peserta diharapkan hadir di Lt. 8 Gedung  Tendean di Kantor Kementrian Pertahanan.

oo0oo


Sekitar pukul 15.00, tes SKB akhirnya dimulai.

FYI: saya mendaftar untuk formasi Pranata Komputer Ahli Pertama

Tes SKB untuk Pranata Komputer Ahli Pertama Kementrian Pertahanan tentang apa?







Nah ini, sebelum hari-H tes, di grup sempat ribut membahas tentang kisi-kisi seperti apakah soal SKB. Ada yang bilang, hanya berupa tes seperti pada psikotes saja. Ada yang berpendapat tesnya seputar pengetahuan yang berhubungan dengan bidang pekerjaan yang kita pilih.

Daripada semakin menebak-nebak, kemudian saya bertanya kepada teman yang sudah mengikuti tes SKB dari kementrian yang lain, dengan pilihan posisi yang sama, yaitu sebagai Pranata Komputer Ahli Pertama.

Jadi, soal untuk materi SKB adalah sesuai dengan bidang kerja kita. Saya sendiri mendapatkan soal-soal seputar Database, Sistem Informasi, Sistem Informasi Geografis, Jaringan, Keamanan Sistem, dan lain-lainnya. Jumlah soalnya berapa?

Duh, saya agak lupa. Sepertinya masih sama dengan jumlah soal pada saat SKD. Hanya saja, untuk SKB tidak ada PG yang harus dilewati. Semua peserta dianggap lulus. Tetapi, ada rankingnya.

Tips untuk mengerjakan SKB dari saya, masih sama seperti saat mengerjakan SKD. Tidak ada pengurangan nilai. Jawab-jawab sajalah. Perbanyak mempelajari teori-teori semasa kuliah, tentang jaringan dan keamanan sistem informasi. Nilai amannya berapa? Setahu saya 300an sudah aman.

Waktu selesai mengerjakan SKB sama seperti SKD, sekitar pukul 17.00. Dan cuaca di luar pun sama. Hujan deras.

Sudah menunggu, hujan tak juga reda...kuharus merelakan,cintaku   saya merasa gundah gulana. Mau naik layanan car-nya tapi tarifnya melonjak sangat tinggi. Tinggal ditambah sedikit, sudah sama seperti ongkos dari Gambir ke Lampung.

Sudahlah mahal, tak ada driver yang mau terima pulak orderannya.




oo0oo

Selasa, 14 November 2017

Hari ini agendanya adalah peserta berkumpul di kantor kementrian pertahanan pukul 07.00. Malam sebelumnya, sebelum tidur saya cek berapa lama perkiraan waktu tempuh dari lokasi penginapan menuju kantor kementrian pertahanan. Saya putuskan untuk berangkat pukul 06.00. 

Jika dilihat dari aplikasi ojolnya, jalanan sudah banyak yang berwarna merah.

Tapi ojol ibukota sudah sangat-lincah-berbahaya, jalanan sempit pun jadi jawaban atas segala kemacetan.



Sampai di lokasi, sudah banyak peserta yang datang. Satu-persatu antri untuk mendapatkan tanda pengenal, khusus untuk peserta CPNS. 

Setelah menunggu panita mempersiapkan sound system, menunggu pembicara datang, akhirnya sekitar pukul 09.00, kegiatan dimulai di ruangan 'bioskop' Kementrian Pertahanan.

Dan tadaaaaaaaaaaaaaaa, muncullah sebuah kejutan yang tak disangka tak dinyana.



Panitia menyampaikan bahwa, berbeda dengan kementrian yang lainnya, di Kementrian Pertahanan terdapat beberapa tes yang masih harus dilalui oleh peserta yang lulus sampai hari itu.

Kemudian panitia menampilkan jadwal tes.




Hampir semua peserta menjadi resah dan gundah gulana. Terutama yang sudah kerja dan dari luar kota, seperti hamba ini.

Setelah gonjang-ganjing sana-sini, kemudian banyak peserta yang memilih mundur. Tadinya aku ingin juga, tapi kok liat nilai SKB lumayan. Dilema aku.



Jadi, tahapan tes CPNS di Kementrian Pertahanan apa saja?
Ya, kita mulai dari

1. Seleksi Administrasi
2. Tes Kemampuan Dasar
3. Seleksi Kemampuan Bidang
4. Mental Ideologi Pancasila/Wawancara Kebangsaan (Tertulis dan Wawancara)
5. Tes Kesehatan
6. Tes Kesehatan Jiwa
7. Psikotes Tertulis
8. Wawancara Psikolog
9. Semapta
10. Pantohir

Gimana? Sudah agak mirip tes militer kan?


Lah iyalah. Panitianya aja dari TNI looo. Berhenti di depan kantor Kementrian Pertahanannya saja sudah disambut polisi militer. Beberapa kali panitia mengingatkan peserta bahwa, di Kementrian Pertahanan, pukul 07.00 itu sudah siap apel. Setiap 6 bulan sekali, ada tes lari. 

Setelah pengarahan itu, banyak peserta yang mulai bingung, bagaimana harus bertahan sampai hari terakhir tes, sedangkan baju yang dibawa juga cuma dua. Dua hari ke depan masih ada tes. Baju hitam putih sudah dua hari tidak ganti. 

meratapi nasib jobseeker

Begitu banyak pertimbangan, akhirnya saya hubungi orang rumah. Mereka masih dan terus mendukung saya agar mengikuti dan menyelesaikan semua tahapan tesnya.

Lalu, bagaimana dengan nasib kerjaan saya?

Jangan sedih, saya langsung diberhentikan. 



oo00oo

15 November 2017
Tes Tertulis Mental Ideologi/Wawasan Kebangsaan


Hari ini jadwalnya adalah tes Mental Ideologi tertulis.

Tentang apa nih tesnya?

Eh-eh, kalau baca di dokumen soalnya sih, itu rahasia negara, tidak boleh disebarkan. Tapi malam sebelum tesnya, saya sempat browsing-browsing dan menemukan juga sih tentang tes Mental Ideologi.

Jadi, Mental Ideologi/Waawancara Kebangsaan itu kan terbagi dua. Hari pertama ini tertulisnya. Karena membutuhkan waktu 4 jam untuk tesnya.

Kok lama? Ngapain aja?

Yang pertama, kita diminta untuk mengisi sebuah form biodata yang-kalau tidak salah sekitar 20 lembar. Banyak yang diisi. Apalagi kalau sudah berkeluarga. Makin banyak. 

Selesai mengisi form biodata, kita akan diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan, dalam bentuk essay. Pertanyaan terkait nilai-nilai Pancasila. Beberapa pertanyaan yang saya ingat adalah

1. Bagaimana pendapatmu tentang keinginan masyrakat di Papua yang ingin memisahkan diri dari Indonesia?
2. Bagaimana menurutmu tentang kondisi supremasi hukum saat ini? mengingat beberapa waktu belakangan terdapat anggapan bahwa hukum tidak adil.
3. Apakah kamu tahu ciri-ciri seorang pengguna narkoba? Bagaimana sikapmu menghadapi pengguna narkoba yang ada di lingkunganmu?
4. Bagaimana caramu menghindari narkoba? Bagaimana sikapmu kepada keluargamu saat tahu bahwa dilingkunganmu terdapat pengedaran narkoba?
5. Bagaiman pendapatmu tentang pihak yang berusaha mengganti Pancasila?
6. Apa yang kamu ketahui tentang UUD dan Pancasila? dan apa fungsi keduanya dalam pemerintahan?
7. Siapakah tokoh nasional dan internasional yang kamu banggakan? alasannya?
8. Apa yang kamu ketahui tentang komunisme?
9. Bagaimana pendapatmu tentang partai politik yang bertentangan dengan falsafah Pancasila?
10.
11.
dst. 

Banyak pokoknya mah. Terakhir ditanyakan mengapa kita memilih CPNS Kementrian Pertahanan. Kalau kurang bacaan, memang sulit mau jawabnya. Salah jawab, nanti kita tertuduh tidak nasionalis :D



Alhamdulillah. Hari itu disediakan snack.

Tes tertulisnya tidak begitu ketat sih. Panita hanya akan berjalanan keliling, memastikan peserta tidak salah mengisi form biodatanya. 

Meskipun tidak perlu tegang, tapi leher pegel juga nunduk berjam-jam.

Ke luar ruangan, saya langsung mriang. Huhuhu. Perjalanan masih panjang. Malah mriang duluan.

Oh iya. FYI. Di Kementrian Pertahanan, peserta masih diminta untuk mengumpulkan poto tanpa berjilbab. Jadi saya bagaimana? Nah, nanti ya, saya ceritakan kronologinya...ehehehe


16 November 2017
Tes Wawancara Mental Ideologi

Tes wawancara mental ideologi dimulai dari pukul 08.00. Ruangan untuk tes wawancara kali ini turun satu lantai dari ruangan sebelumnya.

Deg-degan?



Setelah mendapat pemberitahuan pemberhentian kerja, besoknya harus wawancara mental ideologi, kalau gak kuat, ambyar aku.

Pada tahap wawancara mental ideologi, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang. Oh iya, untuk tes wawancara MI, dari 100++ peserta dibagi dua hari. Alhamdulillah saya dapat ditanggal 16. Jadi tidak perlu gabut sehari tanpa kegiatan.

Meski sudah dibagi dalam beberapa kelompok, nyatanya yang dipanggil masuk juga entah bagaimana urutannya. 

Siapakah pewawancara tes kali ini?

Siapa lagi kalau bukan....Bapak-bapak TNI, eum apa ya pangkatnya, kayaknya yang sudah bintang 2 atau 3 ya. Jadi, sewaktu pewawancara ke luar satu persatu dari lift, ya haduh, udah makin deg-degan.



Satu persatu peserta mulai masuk ruangan. Sebelumnya para peserta diajarkan, kalau sudah masuk, harus salam, perkenalkan diri, baru duduk.

Dijadwalinnya sih setiap peserta 30-60 menit. Namun, nyatanya, namanya juga ngobrol ya. Kalau cocok bisa lama. Gak cocok ya....tapi gak ada yang gak lama. 

Satu peserta ke luar ruangan. Menuju peserta yang duduk di sebelah saya. Waduh. Ada apa? Ada pesan berantai apa nih? Kok bisik-bisik. Peserta lain pun mulai ikut bertanya-tanya. Akhirnya karena saya gak tahan untuk tanya, saya tanyakan saja.

"Tadi kenapa kak?"

"Itu, lupa bunyi Pancasila, sila ke empat."

Ya Allah. Kalau grogi apapun bisa lupa ya. Makin deg-degan dong. Terdengar sayup-sayup suara peserta yang menyanyi saat panitia membuka pintu untuk melihat peserta di luar ruangan.

Akhirnya tiba juga giliran saya.

Deg-degan jangan ditanya lagi ya. Saya berusaha sekuatnya menahan, agar tidak langsung diambyarkan oleh pewawancara.

Masuk ruangan, saya menuju pewawancara yang sudah ditentukan. Saya beri salam. Saya perkenalkan diri. Terus disuruh ngulang, karena tasnya masih dipake :')

Setelah itu saya dipersilakan duduk. Bapak Pewawancara mulai bertanya-tanya.

Apa yang ditanyakan dalam wawancara Mental Ideologi?

Pertanyaan yang sama dengan pertanyaan saat tes tertulis. Dimulai dari tentang diri kita. Pewawancara gak fokus menatap ke kita sih. Karena beliau juga sembari menulis jawaban kita. Kemudian mulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang sama dengan tes tertulis sebelumnya.

Beberapa kali pewawancara akan mengalihkan pembicaraan, kemudian tiba-tiba mengajukan pertanyaan yang serius. Beberapa pertanyaan akan diulang ditanyakan, untuk menguji konsistensi jawaban kita. 

Nih, saya dapat pertanyaan seputar
1. Pancasila
2, Keluarga
3. Alasan memilih CPNS Kementrian Pertahanan
4. Komunisme
5. Demokrasi
6. Demo
7. Narkoba
8. Penempatan
9. Tanggapan tentang masalah orang Lampung yang dinilai negatif (karena saya berasal dari Lampung)

masih banyak. Nanti saya buat dipostingan yang lain ya ceritanya. 𝨿
Tips dari saya untuk menghadapi tes ini adalah, ya tentu saja tenang, dan berikan jawaban yang konsisten. Menunjukkan kalau kita memang berjiwa nasionalis. Jangan cuma bacot aja tapi ya, beneran nasionalis lah ya. Merdeka!!!



Peserta yang lain ada yang disuruh bernyanyi. Jadi, dari saya masuk, itu peserta lagi nyanyi. Sampai saya beres wawancara, masih nyanyi juga. Ya Allah, saya bersyukur tidak disuruh nyanyi. Takut roboh gedungnya. Huhuhuhu




oo00oo

17 November 2017

Saya putuskan untuk pulang ke Lampung. Hendak mengurus keperluan tes kesehatan. Mulai dari surat keterangan sedang tidak hamil (ini untuk tes Semapta sih) dan ini akhirnya tidak terpakai. Karena panitia kurang tegas memberikan informasinya. Huft.



Jadi selama pulang kampung, saya keliling puskesmas untuk mengurus surat keterangan tidak hamil. Sayangnya, Puskesmas tidak berani mengeluarkan surat keterangan tersebut. Kemudian, ke RS Bhayangkara. Ternyata nihil juga. Akhirnya, pilihan terakhir ke RS Umum. Alhamdulillah, belum tutup. 

Untuk membuat surat keterangan sedang tidak hamil, kita bisa mengurusnya dibagin Med-Check Up. Tidak butuh waktu lama, hasilnya langsung diperoleh. Iyalah. Negatif.

Berapa biaya mengurus surat keterangan sedang tidak hamil?

75ribu saja kok.

Keesokan harinya, saya berencana untuk membersihkan karang gigi. Ini penting juga sih, soalnya kan ada tes kesehatan. Pengorbanan untuk cari praktik dokter gigi yang buka dihari Sabtu sebelum pukul 5 sore juga gak kalah susahnya dari cari surat keterangan sedang tidak hamil. 


Sore harinya saya kembali menuju ibukota. Bersiap mengikuti tahapan tes selanjutnya.

oo00oo

21 November 2017
Tes Kesehatan

Untuk tes kesehatan, dilaksanakan dua hari untuk kloter satu dan dua. Alhamdulillah saya dapat kloter yang kedua. Makanya bisa pulang kampung dulu deh. Mempersiapkan yang lainnya.



Tes kesehatan dilakukan di rumah sakit milik Kementrian Pertahanan, yaitu RS. dr. Suyoto di daerah Jakarta Selatan. Sebelum tes kesehatan, peserta harus puasa dari pukul 21.00 malam sebelumnya. Jangan minum obat-obatan, jangan terlalu banyak mengkonsumsi gula. Perbanyak minum air putih, dan jangan lupa minum susu bear brand. Beberapa peserta ada yang bilang, tak apa tetap minum air mineral. Tapi banyak yang lainnya bilang, jangan minum air mineral sampai pagi hari, sampai pengambilan urine. Jangan begadang menjelang tes kesehatan. 



Nah, tes kesehatannya apa saja?

Tes kesehatan untuk CPNS Kementrian Pertahanan terdiri dari 
1. Tes Mata
untuk mengtahui kondisi mata kita, minus atau plus berapa. Tidak ada tes buta warnanya kok.

2. Tes Tensi
Usahakan rileks saja. Di kolter saya, banyak peserta khususnya yang cowok tensinya tinggi, lantaran mereka kan kerja shift malem sebelumnya. Ada peserta yang baru sampai juga dari Surabaya. Gimana gak tinggi.

Saat tes tensi akan ditanyakan juga, obat apa yang kita konsumsi beberapa hari terakhir. Bagi perempuan ditanya, apakah siklus haidnya lancar.

3. Tes Kesehatan Gigi
Yah, cuman diperiksa kondisi giginya, apakah berlubang, karang gigi, dan susuan gigi yang tidak rapi, kemudian impaksi. Saya sih kena impaksinya.

4. Tes Urine

5. Tes Darah

6. Tes Rontgen
Tes rontgen dilakukan untuk mengetahui kondisi paru-paru kita. Nah, kan kalau perempuan ditanya terkait siklus haidnya, kalau pria ditanya apakah merokok atau tidak. Dipastikan lagi kondisi paru-parunya lewat tes rontgen. Saran saya, bagi perempuan, pake daleman yang gampang dibuka ya. Ini serius deh. Soalnya sewaktu masuk ruang tes itu, saya masuk bareng cowok-cowok kan ya. Udah 6 cowok selesai tes rontgen, saya masih sibuk ganti jas lab. Huhuhu

7. Tes Jantung
Nah, ini sama kayak tes rontgen. Bagi yang belum tahu, tes jantung itu mengharuskan pasiennya membuka pakaian ya. Nanti akan dipasang banyak alat di dada dan kaki kita. Gak boleh ngomong. Diem aja ya. Hasil tesnya langsung keluar. Sayangnya tidak dijelaskan maksudnya gimana. 


Sudah, tesnya <<>> itu saja. Sebelum zuhur sudah selesai saya melewati semua tahapan tes kesehatan.


22 November 2017
Tes Kesehatan Jiwa


Setelah selesai dengan kesehatan fisik, selanjutnya adalah tes kesehatan jiwa. Banyak kok kisi-kisinya di internet. Sila dibrowsing.

Saya kasih tau aja jumlah soalnya, yaitu 500++. Jawabannya cukup Ya/Tidak.

Beberapa pertanyaan akan diulang. Saya kurang tau tips dan triknya untuk masalah tes kesehatan jiwa ini. Karena saking banyaknya soal, dan tentu saja, kondisi jiwa kita janganlah dimanipulasi ya :D


23 November 2017
Psikotes Tertulis



Akhirnya, yang diumumkan akan dilaksanakan pada 14 November, baru dilaksanakan hari ini. Psikotesnya terdiri dari beberapa sesi. 

Pertama, kita akan diminta menjawab pertanyaan seputar pengetahuan kita terkait Kementrian Pertahanan, dan posisi yang kita pilih. Nah ini, saya kurang persiapan di sini. Saya hanya baca-baca sekilah saja. Soalnya malam sebelumnya mau belajar, udah capek banget. Jadi cuma sekalabat.
Sebenernya memang seharusnya kita sudah tahu terkait apa pekerjaan yang akan kita lakukan kalau mendaftar kerja. Kekurangan dan kelebihan kita. Apa yang akan kita lakukan untuk Kementrian Pertahanan.

Kedua, masalah-solusi-capaian
Kita akan diminta mengisi beberapa kolom, saya lupa apa nama tesnya ini. Pokoknya perkolom itu beda temanya. Kita diminta menuliskan tentang permasalahan yang pernah kita hadapi, dan menuliskan cara kita mengatasinya, kemudian yang dicapai setelah menerapkan solusinya.Ini harus selesai. Boleh dilanjut setelah psikotes selesai.

Ketiga, kita diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan tentang kepribadian kita. Menggunakan angka 0-5. Seperti isi kuisioner

Keempat, baru masuk mengerjakan soal-soal kemampuan bahasa, angka, logika, daya ingat, dll (ini seinget saya ada 3 buku yang berbeda ya)

Kelima, tes koran Pauli

Kurang lebih itu untuk Psikotesnya.


oo00oo

24 November 2017
Tes Wawancara Psikolog



Sudah semakin dekat pada tahap akhir tes nih.

Pada tes wawancara psikolog, masih dibagi menjadi 2 kloter. Lokasi tes akhirnya pindah. Masih di lingkungan kementrian pertahanan, tapi beda gedung. Lagi-lagi lupa nama gedungnya. Huhuhu. Tapi ini gedung masih baru. Ruang tesnya ada di lantai 13. He he he he. Untung gak pernah mati liftnya ya, selama tes ini.

Saya mendapatkan jadwal tes pukul 09.30. Saya sampai di lokasi satu jam sebelum. Sampai di ruang tunggu, wah ternyata yang jadwal pukul 08.00 juga belum masuk. Keasyikan yang mewawancara.

Terlihat beberapa kelompok yang saling berbincang. Saya memilih untuk tetap sendiri. Akukan intropreeet.


Memang ya, kalau wawancara beda orang, beda durasinya. Ada yang lamaaa banget, eh ada yang super cepet. Berasa baru masuk, kok tiba-tiba udah balik lagi ke ruang tunggu. Gak diajak ngobrol atau gimana masnya.

Tiba giliran saya untuk memasuki ruangan. Gak sedeg-degan waktu wawancara Mental Ideologi. Padahal yang ini pewawancaranya ada dua.

Saya memasuki ruangan, dengan senyuman. Mengetuk pintu, mengucap salam, nunggu disuruh duduk.

Setelah duduk, perkenalan. Yah, seperti wawancara yang sudah-sudah, disuruh memperkenalkan diri kita. Tapi gak sampe yang saya jago merajut mimpi...menyulam kebahagiaan, mengikat kesetiaan. 

Pewawancaranya ada dua. Seorang pria dan wanita. Sebelum mulai wawancaranya, pewawancara meletakkan recorder di atas meja. Oh, ok. Baru ini wawancara direkam. 

Pertanyaan-pertanyaan seputar kementrian pertahanan dan masalah-solusi yang kita tulis pada saat psikotes tertulis ditanyakan kembali. Tentang kegiatan kita sebelumnya apa. Selanjutnya ya mengalir saja mengikuti dari setiap jawaban yang kita lontarkan. Saya sempat salah sambung sama pertanyaan dari pewawancara. Jadi diulang lagi.

Pertanyaan yang tak akan terlewat adalah tentang latar belakang kita memilih Kementrian Pertahanan. 

Selama wawancara psikolog ini saya sih, lepas saja. Ketika ditanya terkait kelemahan saya, saya tulis kalau saya moody. Jebret.
"Lah, ini nanti gimana kalau kamu gak mood waktu kerja?"
Saya jawab saja, saya akan mengisi dengan kegiatan yang saya sukai. Edit photo, edit video, atau nulis sebentar, kemudian kembali mengerjakan tugas saya.

Nah, saya saja sampai bilang kalau saya tipe orang yang tidak bisa dikasih kendor untuk masalah janjian. Langsung diskak dengan pernyataan, betapa disiplinnya di Kementrian Pertahanan. Saya jawab lagi, kalau justru itulah yang saya cari. Awalnya memang terpaksa, tapi lama-kelamaan pasti akan mengikuti alurnya. Karena saya memang begitu. 



Dan paling asdfghjklmnbvcx adalah ketika tiba-tiba mereka bilang kalau saya gak cocok dengan posisi kerja ini. Mereka bilang saya terlalu lembut.

Ok, besok saya minum air keras pak. Ngemil batu buk :'). Tapi tidak begitu sih jawaban saya. Saya sudah lelah sebenarnya, setiap wawancara selalu dikatain begini. Kayaknya besok-besok kalau wawancara jangan kebanyakan senyum. Ehehehe. Iya, saya gak bisa nahan senyum tiap wawancara itu.

Saya banyak bacot gak jelas kayaknya deh waktu wawancara. Hahahaha


Bahkan setelah wawancara, kemudian beberapa hari saya lihat pengumuman dari Kemenkumhan, ada peserta yang tidak lulus dengan keterangan tidak direkomendasikan oleh psikolog, tiba-tiba saya kepikiran 

Tapi yasudahlah ya. Satu jam lebih saya dalam ruang wawancara. Ke luar, langsung pulang saya. Tidak ke ruang tunggu lagi. Kuingin istirahat saat itu. Menenangkan pikiran. Mempersiapkan diri untuk tes terakhir.




oo00oo

28 November 2017
Tes Semapta




1....2...3....
Yang terakhir akhirnya datang juga. Setelah latihan lari keliling Monas 7 putaran langsung semaput. Keliling komplek kos-kosan 8 putaran langsung pengen pingsan, keliling bundaran HI 10 kali langsung ingin gantiin patungnya, akhirnya tiba juga hari ini.

Tes semapta dilaksanakan di daerah Jakarta Timur, kompleks Kementrian Pertahanan, yang ada SPBU kementrian pertahanan di depannya. Baru ini, lihat petugas SPBU seragamnya, seragam tentara ya.

Persiapan tes lari dimulai dari pukul 07.00. Dimulai dengan pengisian form kondisi kesehatan. Ingat, jangan 



Nanti tensinya kacau. Jangan grogi juga. Nanti detak jantungnya kecepetan. Gak jadi lari-lari. Dan, jangan lupa sarapan. Lari butuh energi loh. 

Satu kloter diisi oleh 20 orang. Saya masuk ke kloter dua. 

Tes Semapta di Kementrian Pertahanan hanya tes lari 2,4 km. Waktu idealnya adalah, untuk pria 9-10 menit, untuk wanita 10-11 atau 10-12 gitu ya. Maaf, tidak bisa menyertakan poto ketentuan penilaiannya, soalnya hilang kena reset. 

Tidak ada batasan untuk waktunya. Yang penting bisa 10 putaran. 
Untuk tips lari, yah satu-satunya adalah latihannya jangan mendadak. Namanya kalau tidak pernah olahraga seperti saya ini, engap-engap deh. Bisa 20 menit aja sudah syukur.

Bagaimana dengan saya?

Alhamdulillah saya 22 menit *cry* Nilainya anjlok banget di sini. Gak ketolong lagi. 

Meskipun sudah latihan di Monas, di kompleks, di bundaran HI, hasilnya gak ketolong, saya hari itu lagi dapet hari kedua T_T. Gak pingsan juga udah syukur alhamdulillah saya. 

Untuk tes lari, peserta disarankan menggunakan pakaian atasan kaos, celana training boleh panjang untuk yang wanita. Sedangkan yang pria harus celana pendek.

Pelari tercepat saat itu berhasil dalam waktu 9 menit. S E M B I L A N  M E N I T, tolong itu kakinya napak apa tidak ya. Tidak mau menyumbangkan untuk diriku Bang.




Selesai tes lari, peserta menikmati hidangan dari panitia. 



Oh iya, saran saya saat tes semapta ini kita pastikan nilai yang ditulis di lembar yang kita tanda tangani sudah sesuai dengan hasil perhitungan. Soalnya, lembarnya itu kita tanda tangani sebelum diisi. Hanya untuk memastikan. Soalnya kalau melihat diakun CPNS Kemenkumham, ada beberapa peserta yang protes, lantaran hasil tes semaptanya tidak sesuai dengan yang seharusnya diperoleh.



Selesai tes lari, kembali ke kosan, mandi, langsung tidur sampe maghrib.
Memberi kesempatan pada sang kaki untuk berleyeh-leyeh.


oo00oo

Hasil akhirnya setelah di-PHP selama satu bulan, saya belum lulus. Dari 30 kuota, saya berada diurutan 42. Ehehehe.


Benar saja, nilai saya luluh lantah dibagian lari. Cuma dapet 5. Sedangkan nilai lari tertinggi untuk perempuan ada yang dapet 70. Kebanting abis. Dah. Memang begitu, selisih 1 detik saja, nilai langsung selisih jauh. Inilah makna "Waktu adalah Pedang".



Meskipun belum lulus, tak apalah saya bagikan pengalaman saya. Barangkali ada yang berminat untuk mendaftar di CPNS Kementrian Pertahanan kan. 

Bagaimana dengan saya? Apakah saya akan mendaftar lagi?

Rasanya ingin tapi tak ingin. Harus siap banget untuk tes larinya. Yah, saya sih inginnya coba yang tidak ada semaptanya ya.

Dan beberapa waktu lalu, saya bertanya tentang diklat CPNS Kemhan kepada salah satu rekan seperjuangan di seleksi CPNS yang berhasil lolos, ternyata diklatnya belum dimulai. Karena dari isu yang berhembus saat menunggu pengumuman akhir tahun lalu, ada yang bilang diklatnya itu program Bela Negara di Gunung Salak. Ehehehe

Kemudian dia bercerita tentang orientasi CPNS di Kemhan. Jadi sebelum kegiatan, mereka berkumpul di Monas untuk apel pagi+latihan PBB, lanjut jalan dari Monas ke Kemhan (kalian lihat sajalah di peta, berapa jaraknya). Nah, sesampainya di Kemhan, ada budaya naik tangga sampai Lt.8. Jadilah naik-turun tangga ke-dari Lt.8 selama kegiatan orientasi berlangsung. Mantab kan. Cocoklah ada tes semaptanya.





**agar sampai pada inti tahapan tesnya, jadi saya pangkas cerita-cerita dibalik setiap tahapan tesnya. Nanti akan dibuatkan dalam postingan tersendiri. Okay.
Nafilata Primadia
Load comments